Apa yang terlintas difikiran kita saat pertama kali
mendengar kata ‘Dakwah’ ? “syiar islam” “itukan tugasnya ustadz” “yang nyampein
pasti pak kyai dan berjenggot” dan bla..bla..bla..
Teman, tahu nggak si kalau sebenarnya
dakwah itu bukan hanya tugas seorang kyai ataupun ulama, bahkan bukan hanya
tugas seorang ustadz? Oh iya, sebelum terlalu jauh, kita harus mengerti terlbih
dahulu, apasih sebenernya kata ‘dakwah’ itu?
Teman, kata “dakwah” itu berasal
dari bahasa Arab yang mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan
dalam ilmu tata bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang
berasal dari kata kerja : دعا, يدعو,
دعوة artinya : menyeru, memanggil, mengajak. Jadi
simpelnya, dakwah itu adalah mengajak seseorng atau menyeru seseorang untuk
tetap berada dijalur kebaikan dan taat sama rabbnya. Sederhananya lagi, dakwah
itu mengajak pada kebaikan.
Nah, dari
sini kita dapat menyimpulkan sendiri. Kalau untuk menyampaikan kebaikan
(dakwah) nggak perlu nunggu Ustadz/Kyai/Ulama untuk menyampaikannya, kita juga
bisa. Memang, menyampaikan dakwah itu ada ilmunya, tapi kita juga jangan
terhalang dengan “ah, gue aja belum bener masa iya mau nyampein kebaikan
(dakwah)” sampaikan saja dulu apa yang kita tahu, dengan begitu kita akan terus
mempelajari/memperbaiki kualitas diri kita sebagai seorang muslim. Coba kita
tengok nasihat dari Al-Imam Hasan Al-Bashri untuk terus saling menasehati,
meskipun ilmu kita masih terbilang cetek.
“Wahai manusia” seru Imam Hasan Al Bashri, “sesungguhnya
aku tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di
antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh,
akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya
sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada
saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna (Shalih/pinter),
niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat.”
Teman,
nobody perfect! Nggak ada manusia
yang sempurna. Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tapi bukan
berarti kesalahannya itu menjadi pengahalang bagi dirinya untuk berdakwah, atau
menyeru pada kebaikan. Ingat teman, tugas dakwah itu bukan hanya milik seorang
pak Kyai, tapi milik seluruh umat islam. Dan umat islam itu bukan cuma Ustadz,
Kyai ataupun ulama tapi juga kita yang bergelar Muslim.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ
هُمُ الْمُفْلِحُونَ –
“Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung. (QS. 3:104)”
Yuk, berdakwah dan terus
memperbaiki diri agar menjadi Muslim sejati ^^
Ingat pesan Nabi, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”
(HR. Bukhari)
Bagikan
Karena Dakwah Bukan Hanya Tugas Pak Kyai
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif