Awalnya saya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang
penyiar radio, bakat saya untuk berbicara sendirian atau bahkan di depan banyak
orang belum terlalu kelihatan.
Pernah
sebelum saya menjadi penyiar, saya dan kawan diundang untuk siaran sebagai
narasumber suatu program, alhasil karena itu baru pertamakali saya agak
terbata-bata atau mungkin gelagapan. Hehe
Iya, maklum
karena belum pernah ketemu mic, apalagi di dengar ratusan-ribuan pendengar,
bisa berbahaya walau salah-salah dikit. Namun lagi-lagi kita tidak pernah lepas
dari pembelajaran, jika ingin benar setidaknya kita pernah melakukan kesalahan
agar tidak melakukan hal yang serupa dikemudian hari.
Berbekal hal
itu, saya memberanikan diri untuk mengambil kesempatan untuk menjadi penyiar.
Pertama mengudara (istilah radio; on air) saya di dampingi partner siaran yang
tidak lain atasan saya, hingga beberapa hari, akhirnya saya dilepas untuk
siaran sendiri, single fighter! Dan wussh.. yang terjadi saya
masih gerogiii… saat take off disegmen pertama dengan materi yang sudah
rapi tiba-tiba semua hilang karena gugup tak terkendali, bahkan ada sms yang
masuk “mas gerogi yaa..?” maklum anak baru.
Tidak
jarang, mula-mula saya menjadi penyiar orang-orang disekitar tidak yakin saya
bisa, ragu. Namun saya tidak menggubris, saya hanya mengambil kesempatan ini
dan melakukan yang terbaik, toh jika tidak diterima berarti belum rizqi.
Allah memang
pengatur rencana terbaik. Ia siapkan skenario yang indah sampai akhirnya saya
diterima bekerja sebagai Penyiar Radio Jakarta Islamic Centre (Radio JIC),
Alhamdulillah.
Di tempat
ini saya belajar banyak hal, terutama dalam merangkai kalimat untuk
disampaikan, belajar lebih banyak untuk maju/percaya diri dan berbicara di
depan khalayak. Ini adalah rencana Allah sampai akhirnya saya tidak malu lagi
saat diminta untuk menjadi pemateri, yah walupun kadang masih deg-degan juga sih..
Hal yang
ingin saya sampaikan adalah, dimanapun ada kesempatan untuk membuatmu lebih
baik ambillah. Siapatahu itu adalah momen untuk mengubahmu lebih maju. Dalam
hal apapun, yang baik-baik, jika ada kesempatan untuk mengambilnya maka
ambillah. Jangan pernah takut untuk mencoba.
Suatu saya
masih sekolah, guru saya selalu mengatakan; “jika kamu berfikir bisa, pasti
bisa!” maka jangan pernah ragu untuk mencoba. Berprasangka baiklah pada Allah
dan pada dirimu sendiri. Ingat, kesempatan yang datang dua kali itu jarang,
jadi ambil sebelum diambil orang.
Bagikan
Mengambil Kesempatan
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.