Rentetan
gambar penindasan terhadap kaum muslim di Rohingya menghiasi lini sosial media,
hal ini bukan pertamakali terjadi. Beberapa bulan lalu gambar-gambar terkait
pembantaian terhadap kaum muslimin di Rohingya juga kerap viral di berbagai
media.
Persoalannya
tetap sama; kekejian-kejahatan-pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah
Myanmar terhadap minoritas muslim di negara mereka.
Hati siapa
yang tidak pilu, jiwa mana yang tidak gemetar nan marah, bulir airmata pun
akan tumpah ruah melihat penderitaan kaum muslim yang terusir dan
terpinggirkan ditempat kelahirannya. Etnis muslim Rohingya merupakan bagian
dari negara Myanmar, beberapa dasawarsa kebelakang mereka tinggal dengan aman
dan nyaman.
Namun saat
seorang Biksu menyebar fitnah atas kebenciannya, terorpun menyebar kesetiap
rumah kaum muslim Rohingya. Sungguh, tiada tempat untuk berlindung kecuali
Allah tempat bernaung. Tidak terhitung jatuhnya korban pembantaian yang tentara
Myanmar lakukan, pun siapa yang akan mengadili mereka jika pemerintah Myanmar
memberikan restu untuk membumihanguskan penduduk muslim di wilayahnya.
Mereka
kehilangan tempat tinggal, rumah-rumah tak luput dibakar, mereka yang berusaha
kabur di pukuli dengan bambu, batu, sajam dan timah panas. Beberapa diantara
mereka yang berhasil melarikan diri ke negara tetangga bahkan di usir. Para ibu
kehilangan anaknya, Ayah kehilangan keluarganya, kelaparan dan kengerian
mencekam setiap urat nadi mereka.
Sungguh,
mereka akan menanyakan, 'ayn Almuslimin; dimana kaum muslimin? Saat mereka di dzalimi
dan dilenyapkan secara perlahan. Dan bagaiman bila Allah bertanya, 'ayn Antum;
dimana kamu, saat saudara-saudarimu dibantai?
"Yaa
muta'shim!" teriak seorang muslimah yang dilecehkan pasukan romawi di
dataran Amoria, "dimana engkau, dimana engkau" teriakan muslimah itu
di dengar oleh lelaki muslim lalu disampaikan kepada sang Khalifah yang tiada
lain ialah Muta'shim Billah. "Aku datang wahai saudariku, aku datang"
ucap sang Khalifah. Maka dikerahkanlah pasukan muslimin sekira ratusan ribu
hingga pasukan baris depan telah mencapai tempat musuh sedang barisan
belakangnya masih ditempat Khalifah. Ya, demi menyelamatkan kehormatan
muslimah, ia kerahkan seluruh pasukannya.
Betapa izah
dan keamanan kaum muslimin amat dijaga ketika kekhilafahan tegak berdiri.
'Ayn
Almuslimin; dimana kaum muslimin? meski mungkin raga tak mampu untuk menolong
mereka, harta belum cukup meringankan bebannya, jadikanlah doa penebus
keduanya. Jangan lupa doakan saudara-saudari muslim Rohingya di setiap sujud
kita.
Maafkan kami
yang masih terbelenggu ketidakberdayaan, hanya mampu menghantar doa-doa. Kelak
dihari akhir, semoga kita bisa menjawab pertanyaan sang Khaliq; dimana engkau
saat saudara muslimmu perlahan dilenyapkan?
Bagikan
Ayn Al muslimin?
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.