Suatu
ketika,saya berbincang dengan teman yang baru saja berkenalan,
kami cukup akrab meski baru saja menyebutkan nama masing-masing. Wajahnya cukup menyiratkan pengalaman yang tidak sedikit, bijak dan juga ramah. Mulanya kami bercerita tentang fotografi hingga sampailah obrolan kami tentang pasangan hidup.
kami cukup akrab meski baru saja menyebutkan nama masing-masing. Wajahnya cukup menyiratkan pengalaman yang tidak sedikit, bijak dan juga ramah. Mulanya kami bercerita tentang fotografi hingga sampailah obrolan kami tentang pasangan hidup.
Arrghh…
“Mas, sudah punya istri?”
serga saya.
“Belum, tapi kalau calon ada,
sebentar lagi menikah”
“Alhamdulillah”
“Sama orang mana mas?” tanya saya
ingin tahu.
“tetangga, tidak jauh dari
rumah”
“Hm.. memang kalo sudah jodoh
itu, tentangga sebelah juga jadi ya, Mas”
timpa saya sembari tertawa bersamanya.
timpa saya sembari tertawa bersamanya.
Setelah itu, kami memutuskan
untuk keluar ruangan bersama.
Ia masih menuturkan cerita tentang wanita bakal pasangan hidupnya. Ia melanjutkan.
Ia masih menuturkan cerita tentang wanita bakal pasangan hidupnya. Ia melanjutkan.
“Mas” katanya “ternyata memang
benar, Allah mempertemukan seseorang
sesuai dengan keadaan kita.”
sesuai dengan keadaan kita.”
“Maksud, Mas?”
“Iya, Allah tidak menyatukan seseorang
yang baik dengan yang buruk, persis
burung Merpati dan Gagak” jawabnya.
burung Merpati dan Gagak” jawabnya.
Saya yang mendengar
penuturannya sempat tidak mengerti, apa hubungannya burung
Gagak dan Merpati dengan jodoh? Tidak ingin penasaran, beliau saya tanya kembali.
Gagak dan Merpati dengan jodoh? Tidak ingin penasaran, beliau saya tanya kembali.
“Lalu apa hubungannya mas, kedua burung itu,
dengan pasangan hidup?”
“Sederhananya begini mas”
ianya menjelaskan,” burung merpati tidak akan pernah menikah
dengan burung gagak begitu juga sebaliknya, si gagak tidak akan pernah menikah dengan merpati. Hubungannya, lelaki yang perangainya buruk tidak akan pernah menikah dengan wanita yang baik.
Wanita yang buruk tidak akan pernah menikah dengan lelaki yang perangainya baik. Keduanya akan disatukan dengan yang sejenis; sikap, prilaku, akhlak dan yang semisalnya,
karena jodoh sebagaian besar adalah cerminan dari diri sendiri” tutupnya.
dengan burung gagak begitu juga sebaliknya, si gagak tidak akan pernah menikah dengan merpati. Hubungannya, lelaki yang perangainya buruk tidak akan pernah menikah dengan wanita yang baik.
Wanita yang buruk tidak akan pernah menikah dengan lelaki yang perangainya baik. Keduanya akan disatukan dengan yang sejenis; sikap, prilaku, akhlak dan yang semisalnya,
karena jodoh sebagaian besar adalah cerminan dari diri sendiri” tutupnya.
Mendengar hal itu sayapun mebenarkan
penuturuannya. Pepatah tua mengatakan
“ burung itu akan selalu terbang bersama kawanannya” perihal jodoh misalnya, Allah tidak akan mengumpulkan yang buruk dengan yang baik kecuali yang sama dengannya.
Maka saya berkesimpulan, jika kita menginginkan jodoh yang
Shaliha kita harus Shalih dahulu, karena Allah hanya akan
menyatukan seseorang yang sama dengan kita nantinya.
“ burung itu akan selalu terbang bersama kawanannya” perihal jodoh misalnya, Allah tidak akan mengumpulkan yang buruk dengan yang baik kecuali yang sama dengannya.
Maka saya berkesimpulan, jika kita menginginkan jodoh yang
Shaliha kita harus Shalih dahulu, karena Allah hanya akan
menyatukan seseorang yang sama dengan kita nantinya.
Burung merpati tidak akan
pernah menikah dengan burung gagak..
Bagikan
Merpati dan Gagak
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif