Kamis, 18 Agustus 2016

Ingatan

swabian-alb-1464750_1920

Sudah kutuliskan semuanya tentangmu. Berharap, diwaktu yang akan datang kita bisa bertemu sembari menertawakan masa lalu.

 Kamu ingat, waktu kecil, kita pernah terjatuh bersama, dikejar bapak-bapak tua sampai tersesat disawah. Disana kamu menangis, dan aku meyakinkanmu dengan sedikit keberanian meski sebenarnya aku tak tahu arah pulang.

“Tenang, aku akan menuntun kita sampai kerumah, jangan khawatir”

Meskipun akhirnya sampai larut malam baru pulang, dan orangtua sudah mencari-cari kita sampai memberitahu Pak Kepala Desa. Aku tetap senang, karena menepati janjiku mengantarkanmu sampai pulang kerumah.

Ah, apa kamu ingat juga tentang perkelahianmu dengan Dipo, bocah gemuk yang sebenarnya menggemaskan. Aku berusaha melerai, dan tetap saja kamu menjatuhkannya dengan satu pukulan. Dan seperti biasa, aku menjadi teman setia mengantarkanmu sampai kerumah.

Masa kecil kita memiliki banyak kenangan. Aku ingin sekali lagi menceritakannya padamu, namun sepertinya, Allah masih belum mengizinkan kita untuk bertemu.

Itulah mengapa kutuliskan ini, agar siapa tahu kamu membacanya.

Haah.. lagi-lagi waktu yang mengajarkan kita untuk mejadi dewasa. Meski kini aku tidak tahu kamu dimana, tapi aku tetap meminta pada pemilikmu agar mempertemukan kita.

Mungkin kini kita tengah menatap senja yang sama dengan harapan berbeda. Tetapi tetap, harapku, agar bisa membersamaimu.

Bagikan

Tulisan Lainnya

Ingatan
4/ 5
Oleh