Rabu, 24 Agustus 2016

Ekor Ikan Hiu & Kepala Ikan Teri

seascape-1245811_1920


man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhum

Menjadi diri sendiri, terkadang lebih sulit dari pada menjadi orang lain. Inilah yang mungkin terjadi ditengah kita, cenderung lebih menyukai ‘menjadi’ orang lain. Ini adalah kemungkinan nyata dan semoga kita tidak termasuk didalamnya.

Ada pepatah mengatakan, pilih mana, mending menjadi ekor ikan hiu atau kepala ikan teri?
Sekilas pertanyaan ini terlihat sepele, tetapi pilihan ini menentukan siapa diri kita.

Ekor ikan hiu misalnya, seseorang yang selalu mengekor-mengikuti kemana si kepala hiu pergi. Tidak perduli hiu tersebut mau kemana, yang penting ngikut saja.

atau kepala ikan teri, meskipun terlihat kecil ia bisa menentukan kemana dia melangkah tidak menjadi pengekor-mengikuti dengan kalap mata. Pun, meski kecil ia dapat merancang masa depannya.

Ketika mengetahui penjabaran ini, mungkin kita semua akan lebih memilih menjadi kepala ikan teri yang bebas kemanapun. Tapi kenyataan saat ini sebagian ditengah kita lebih memilih menjadi ekor ikan hiu. Ia ikuti budaya barat dengan segudang kebebasan, ia turuti hedonism dengan seabrek kesenangan, ia contoh  idola-idola yang sebenarnya tidak ada manfaat baginya, kecuali Rasulallah dan para Sahabatnya.

Rasulallah mengingati, dan sebenarnya beliau mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri (muslim sejati), berbangga dan tidak mengikuti budaya barat kecuali islam.  

“barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongannya”

Inilah yang diajarkan Rasulallah, untuk berbangga menjadi muslim dan tidak mengikuti suatu kebiasaan kecuali ada di dalam diri Rasulallah dan juga islam.

Ah, benarlah, tiada lebih baik saat kita menjadi orang lain. Karena sesungguhnya menjadi diri sendiri itu lebih baik nan hebat.



Isyhadu bi anna muslimun. :) 

Bagikan

Tulisan Lainnya

Ekor Ikan Hiu & Kepala Ikan Teri
4/ 5
Oleh