man tasyabbaha biqaumin fahuwa minhum
Menjadi diri
sendiri, terkadang lebih sulit dari pada menjadi orang lain. Inilah yang
mungkin terjadi ditengah kita, cenderung lebih menyukai ‘menjadi’ orang lain. Ini
adalah kemungkinan nyata dan semoga kita tidak termasuk didalamnya.
Ada pepatah mengatakan, pilih
mana, mending menjadi ekor ikan hiu atau kepala ikan teri?
Sekilas pertanyaan ini terlihat
sepele, tetapi pilihan ini menentukan siapa diri kita.
Ekor ikan hiu
misalnya, seseorang yang selalu mengekor-mengikuti kemana si kepala hiu pergi.
Tidak perduli hiu tersebut mau kemana, yang penting ngikut saja.
atau kepala ikan teri, meskipun
terlihat kecil ia bisa menentukan kemana dia melangkah tidak menjadi
pengekor-mengikuti dengan kalap mata. Pun, meski kecil ia dapat merancang masa
depannya.
Ketika
mengetahui penjabaran ini, mungkin kita semua akan lebih memilih menjadi kepala
ikan teri yang bebas kemanapun. Tapi kenyataan saat ini sebagian ditengah kita
lebih memilih menjadi ekor ikan hiu. Ia ikuti budaya barat dengan segudang
kebebasan, ia turuti hedonism dengan seabrek
kesenangan, ia contoh idola-idola yang
sebenarnya tidak ada manfaat baginya, kecuali Rasulallah dan para Sahabatnya.
Rasulallah mengingati, dan
sebenarnya beliau mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri (muslim sejati),
berbangga dan tidak mengikuti budaya barat kecuali islam.
“barang siapa menyerupai suatu
kaum, maka dia termasuk golongannya”
Inilah yang diajarkan Rasulallah,
untuk berbangga menjadi muslim dan tidak mengikuti suatu kebiasaan kecuali ada
di dalam diri Rasulallah dan juga islam.
Ah, benarlah, tiada lebih baik
saat kita menjadi orang lain. Karena sesungguhnya menjadi diri sendiri itu
lebih baik nan hebat.
Isyhadu bi anna muslimun. :)
Bagikan
Ekor Ikan Hiu & Kepala Ikan Teri
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif