Ayah, kau adalah pejaga yang tak pernah berhenti
mengayomi dan melindungiku. Sebagai putrimu, aku bahagia mendapatkan ayah
seperti sosok dirimu; lembut pada istrinya serta anak-anaknya termasuk aku. Aku
berharap, semoga nanti aku bisa mendapatkan suami sepertimu, maksudku, semoga
Allah mempertemukan calon imam yang baik untukku. Mohon doamu Ayah...
****
Tidak terasa kini aku telah beranjak dewasa, umurku sudah
menapaki usia 20 tahun. Kata orang, umur ini, apalagi gadis sepertiku, banyak
yang ingin meminang. Iya kah? Ayah,
aku takut. Bukankah usia ini aku harus banyak bermain bersama teman-temanku,
menghabiskan waktu untuk pergi dan menjelajahi apa yang belum aku tahu. Dan,
bukankah aku dan teman-teman harus membicarakan tentang lelaki terlebih dahulu
sebelum melepas masa mudaku, yah...
Tapi Ayah, itu fikiranku beberapa waktu lalu. Saat –menurutku—menikah
muda adalah suatu aib yang harus dihindarkan. Sekarang aku menyadari yah...
kenapa ada beberapa teman di seusiaku bahkan dibawahku memilih untuk
menyegerakan menikah. Itu karena mereka ingin menjaga diri dari fitnah, karena
mereka ingin menjaga ifah dan juga izzah sebagai seorang wanita. Menjaga diri
dari maksiat dan juga dosa, serta melengkapi separuh agama.
Ayah... pergaulan sekarang semakin membuatku takut dan ngeri. Banyak diantara teman-teman
seusiaku sudah hamil diluar nikah. Bahkan, karena tak kuat menanggung malu
mereka meng-aborsi janin yang baru dikandungnya. Aku takut yah... Aku tak mau
seperti mereka. Aku tak mau memberatkanmu dengan dosa yang kulakukan, aku tidak
mau membuatmu menanggung malu. Dan aku tidak mau menjadi salah satu penyebabmu
memasuki jurang neraka.
Ayahku sayang, sedari kecil engkau mengajariku untuk
menjaga diri dari melakukan hal-hal yang buruk. Engkau selalu menuntunku tuk
jadi wanita terbaik yang pernah engkau miliki. Engkau selalu mengajariku dengan
baik. Ayah, ketahuilah, engkau adalah lelaki pertama yang selalu tersimpan
dihatiku, selamanya.
Hm. Ayah... izinkan putri kesayanganmu ini untuk menikah
ya, Yah, agar aku terhindar dari dosa zina, dan ayah juga dapat istirahat
dirumah dengan tenang. Karena nantikan, ada yang menjagakuh.. Hehe
Ayah, serius. Aku ingin menikah di usia ini. Aku tak mau bernasib sama seperti teman-temanku
yang hamil diluar nikah karena pergaulan bebas. Aku tak mau Ayah menanggung
malu dan dosa karena perbuatanku. Pokoknya Yah, jika nanti ada pemuda sholeh datang
menemuimu dan memintamu untuk menyerahkanku sebagai istrinya, jangan diterima
Yah. Eh, maksudku, jangan diterima kalau agama pemuda itu tidak baik!
Ayah... mungkin terlalu kekanak-kanakan aku harus menulis
seperti ini. Tapi, aku ingin engkau tahu; aku sayang padamu Yah, itulah kenapa
aku ingin menikah muda.
Semoga Ayah selalu
dalam lindungan Allah.
Salam sayang, putrimu
tercinta.
Almeera Hanum.*
~Ayah, izinkan aku
menikah.
*Cerita diatas hanya fiksi
Bagikan
Ayah, Izinkan Aku menikah
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif