Rabu, 02 September 2015

Tak Kutemukan Kau di Masjid


Sholat dan berdoa

            Perlahan, asyiknya bermain membawa kita pada kelupaan. Sering, bercengkrama pada ‘teman sebaya’ cenderung lebih nikmat ketimbang berbicara padaNya lewat doa. Kini, jarang ditemukan sosok remaja-pemuda yang pergi kemasjid untuk sholat berjama’ah. Masjid-masjid itu kini hanya di isi dengan orangtua yang sudah lanjut usia, renta. Wajah-wajah keriput itu, gigi yang tak lagi utuh, rambut yang telah memutih, kulit yang tak lagi kencang lebih sering mengisi shaf pertama di dalam masjid.

            Kemana pemuda kini? Ah, mungkin tengah sibuk dengan pekerjaannya, atau mungkin sibuk dengan aktivitasnya sehari-hari? atau.. mungkin tengah sibuk dengan gadget pribadi? Sepertinya, game-game itu lebih kau cintai ketimbang menunaikan perintah ilahi. Atau kesibukanmu sehari-hari lebih asyik dan nikmat dari pada harus berdiri, rukuk hingga sujud tuk penuhi janjimu pada Allah tuk mengabdi. Ah, aku berkhusnudzan semoga apa yang kukatakan tidak ada benarnya. Kau tidak seperti itu kan?

            Fenomena melompongnya pemuda dari masjid mungkin sudah tidak asing lagi dimata kita. Buktinya, jaraaaang... sekali, ada pemuda yang mau sholat berjamaah dimasjid. Toh, kalupun ada bisa terhitung dengan jari.

Sebenarnya apakah yang menghalangi kita tuk sholat berjamaah dimasjid, padahal Allah telah menyampaikan pada Rasulallah bahwasannya Rabb semesta alam telah berjanji pada pemuda tuk memberikan naungannya di akhirat ketika tidak ada naungan selain naungannya.

“....yaitu pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya)” (HR. Bukhari)

            Setalah Allah berjanji untuk memberikan naungan di akhirat nanti, apakah kita tidak ingin mendapatkan naungannya? Allah telah memberitahukan cara untuk mendapatkannya adalah dengan sholat berjmaah dimasjid (bagi lelaki) dan hatinya selalu merindukan rumah Allah. Pun, pahala sholat berjamaah lebih baik 27 derajat ketimbang sendiri bukan?
Pemuda Sholat di Masjid

            Ayo teman, datangi masjid. Gantikan para orangtua tuk sholat di shaf pertama. Bila perlu dan sanggup jadilah imam diantara mereka. Mereka menunggumu untuk melakukannya.


Yuk, ke Masjid.

Bagikan

Tulisan Lainnya

Tak Kutemukan Kau di Masjid
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.