Jumat, 04 September 2015

Jika gara-gara Kebenaranku dibenci


Kebeneran+hanya+dijalan+islam

            Didunia ini, salah dan benar menjadi sahabat akrab. Keduanya merupakan perwujudan dari sebuah pemahaman. Sebagai seorang muslim, landasan salah dan benar kita adalah Al-quran. Tolak ukur kita dalam memahami sebuah masalah bersumber padanya. Juga, kita mempunya Al-hadist yang menjadi sandaran dalam memahami arti sebuah kebenaran. Dalam islam, kebenaran adalah saat kita mengikuti dan tidak melenceng dari Al-quran dan juga sunnah.

            Sayangnya, zaman ini semakin mendekati ajalnya. Kebenaran kini hampir sirna akibat pemikiran-pemikiran busuk yang sudah terjejali pada umat sekarang ini. Seolah, orang yang berdiri tegak dijalan Al-qur’an dan juga sunnah, yang membela Agama Allah adalah kaum yang penuh dengan kesalahan hingga mereka yang berada dijalan ini dijauhi bahkan dibenci. Mereka yang memperjuangkan islam (kebenaran), tak jarang dilabeli sebagai penggangu dan perusak. Ya, pengganggu dan perusak kebatilan!

            Kita meyakini, Islam adalah sebuah kebenaran dari banyaknya kesesatan iman. Kita juga meyakini, Islam adalah kebenaran yang tiada mempunyai cacat sedikitpun karena berasal dari sang pencipta, Allah azza wa jalla. Tapi sungguh aneh, orang yang memperjuangkan Islam (kebenaran) justru dicela dan dikucilkan. Mereka yang berpegang teguh pada kebenaran (Islam) menjadi orang asing dibumi ini.

"Akan datang suatu zaman” ucap Rasulallah, “dimana orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api." (HR. Tirmidzi)

            Ya, mereka yang berpegang teguh pada kebenaran (Islam) bagai menggengam bara api, yang bila dilepas, ridha Allah tidak mungkin dapat kita raih. Maka beruntunglah orang yang tetap teguh dijalan kebenaran ini. Beruntung, sebab ia berada dijalan menuju ridha Allah bukan ridha manusia.

****

            Jika gara-gara menyampaikan kebenaranku dibenci, maka cukuplah Allah sebagai pelindungku, cukuplah Allah pelipur laraku dan cukuplah Allah sebagai tempat bergantungku.

Hasbunallah wa nimal wakil, lahawla wala kuata illabilah.


Bagikan

Tulisan Lainnya

Jika gara-gara Kebenaranku dibenci
4/ 5
Oleh