Sebelumnya,
aku ingin meminta maaf yang sangat dalam pada cinta. Ya, cinta. Berulang kali
kumenjaganya namun berlulang kali juga aku menyakitinya. Bisa disimupulkan kini
cintaku sedang sakit! Ya, sakit. Akibat luka yang menganga karena berbuat
amaksiat atas namanya.
Cinta yang terbilang indah oleh hampir semua manusia kini
berubah menjadi cinta yang terluka –akitbat
ulahku sendiri—karena sering menyakitinya. Diam-diam... tak jarang aku
menikamnya, hingga ia terkulai jatuh dan lemah.
Sudah terlalu sering menurutku, aku melukai cinta dengan
segala kebodohan yang tiada habisnya, namun tak tahu malunya, aku terus meminta
maaf padanya agar menghias kembali hati dengan sihirnya yang menakjubkan.
Ketahuilah... ukiran tinta hitam ini bukan curahan
ataupun cerita tentang cinta yang selalu menjadi pujaan disetiap hati manusia. Namun
ini adalah luapan hati dari seorang yang selalu mengkhianati cinta.
”Andai dahulu kita tidak
pernah bertemu. Andai dahulu kita tidak pernah menyatu. Mungkin luka cinta tak mungkin
terjadi.”
Maafkan aku cinta, dan bersemilah kembali dalam hatiku...
Bagikan
Maafkan Aku, Cinta
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif