Selasa, 02 Juni 2015

Pojok Jomblo: Menjadi Jomblo Berkualitas

Bagian Pertama 


Jomblo itu harus pintar menyibukkan diri,
kan malu kalo keliatan jomblonya

Intermezzo

            Sebenarnya,  agak berat menuliskan ini. Karena memang yang nulis juga masih jomblo. Hehe tapi tenang, nggak perlu kuatir saya sudah siapkan ilmu Tegar, jadi in syaa Allah saya bisa menuliskan ini sampai akhir kalimat. 

            Jomblo, seperti kata orang, adalah jenis manusia yang baru aja putus dari pacar, alhamdulillah. Gegara di selingkuhin lima orang,  atau mungkin gara-gara Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran (KDHP) makannya jangan pacaran! 

           Ah, mungkin sudah menjadi nasib atau mungkin sudah menjadi sebuah tradisi kalau jomblo itu adalah kaum terpinggirkan, terkucilkan dan sebutan-sebutan lainnya yang membuat ‘jomblo’ menjadi status yang nggak di pengenin oleh banyak orang. Karena hal itulah, banyak diantara spesies jomblo memilih pacaran agar menutupi status ke-jomblo-annya. Kenapa nggak pilih nikah sih! 

            ‘Jomblowers’ (sebutan saya untuk memanggil kaum jomblo) sendirian dalam hidup ini mungkin membuat kita bosan, jenuh, bahkan frustasi. Jodoh yang kita cari atau mungkin sedang ditunggu nggak kunjung datang mengobati kegelisahan hati. Tapi tetap bersabar dan teguhkanlah diri. Karena mungkin sebentar lagi ia akan singgah menemani. Lho, Jadi melankolis? 

Mungkin kata jomblo itu terlalu nusuk untuk di dengar,
Sepertinya lebih halus jika di panggil Tuna Asmara. #eaaa 

            Jomblowers, nggak usah malu, kalau misalkan kamu dipanggil jomblo, ­--memang kenyataan toh? hehe—tapi malu-lah kalau saat ini kita masih pacaran. Malu sama Allah, terus aja buat maksiat padahal Allah selalu melihat. Masa, kita lebih malu sama manusia gara-gara status ke-jomblo-an yang melekat dari pada sama Allah yang menciptakan manusia dan selalu melihat apa yang kita perbuat.

            Mblo... tulisan ini hanya pembukaan untuk keakraban kita. Biarlah nanti in syaa Allah saya buat lanjutannya. Kayaknya seru ya buat episode-episode gitu? Sembari menunggu bidadari, pantaskan diri dengan banyak mengaji ya. 


Jadilah jomblo berkualitas! 

Bagian Kedua: Jomblo Is Hero

Bagikan

Tulisan Lainnya

Pojok Jomblo: Menjadi Jomblo Berkualitas
4/ 5
Oleh

7 komentar

Tulis komentar
avatar
10 Juni 2015 pukul 10.00

Bagus artikelnya ....... :)

bisa jadi inspirasi bagi yang masih jomblo :)

http://korlap.com/

Reply
avatar
10 Juni 2015 pukul 12.35

Terimakasih.
Semoga bermanfaat ^^

Reply
avatar
11 Juni 2015 pukul 20.26

Sayangnya saya lahir dizaman yang jomblo dibully, semoga tegar menjomblo! hidup jomblo! #eh

Reply
avatar
12 Juni 2015 pukul 00.04

Makanya mblo buruan nikah! :-bd :lv

Reply
avatar
22 Agustus 2015 pukul 13.12

seru bacanya, ga bosenin karena banyak gambar yg gerak-gerak.
benerrrr! pantaskan diri untuk mendapatkan yang pantas. 'bagus'kan diri untuk mendapatkan yang 'bagus'

Reply
avatar
8 November 2015 pukul 16.10

Hmn,.. Jomblo berkualitas. Bismillah.

Reply

Tinggalkan kesan.