Selasa, 02 Desember 2014

Jomblo, pilihan atau nasib ?


            Tiada yang patut untuk diperbincangkan tentang jati diri seorang jomblo. Ia hanya manusia yang kebetulan belum mempunyai pendamping hidup. Ianya seperti tanah tandus yang merindukan hujan, seperti kuncup yang merindukan sinar agar merekah indah. eaaa..

Kesendirian, bukanlah sesuatu yang harus disedihkan. Karena disini kita belajar tentang arti ketegaran, layaknya batu karang yang tetap berdiri kokoh meski deru ombak menerpa. Meski demikian, menjomblo harus mempunyai tujuan. Tujuan untuk menempa diri dengan ilmu agar kelak tiada canggung saat kita memimpin bahtera indah, rumah tangga.

Memilih menjadi jomblo adalah lebih baik ketimbang harus mencinta sesuatu yang tiada halal bagi diri. Patut untuk dibicarakan jika jomblo sebagai universitas kemandirian, agar nanti diri tiada resah saat ujian menyentuh bahtera indah. Para jomblowers, menjadi jomblo bukanlah aib yang harus ditutupi, ianya bukan cerita yang berisi kesedihan, duka ataupun lara. Melainkan jomblo adalah sebuah kebahagian yang harus terbagi, karena seorang jomblo begitu berarti. Masa sih?

            Jomblowers yang semoga dicintai Allah, perlu kita ketahui berstatus jomblo bukanlah nasib yang perlu disesali bukan pula kesedihan yang harus diratapi dengan buliran air mata. Status jomblo hanya diperuntukan bagi kita kuat hatinya saja, bukan mereka yang hatinya lemah dan rapuh seperti kapas.

            Status jomblo hanya disandingkan bagi mereka yang benar – benar mencari cinta. Bagi mereka yang ingin merasakan dan mereguknya hingga dalam. Ianya merupakan pilihan amat bijaksana dan merupakan tindakan lelaki sejati.

 Status jomblo merupakan pilihan bijaksana
Bagi ia yang menginginkan cinta


            Jomblowers, sekali lagi saya tekankan, menjadi jomblo merupakan pilihan bukan nasib. Pilihan ini kita ambil untuk merasakan cinta yang sesungguhnya, pernikahan. 

Lalu adakah alasan untuk kita meratapi kesendirian ini?

Keep Fighting Jomblowers !!

Bagikan

Tulisan Lainnya

Jomblo, pilihan atau nasib ?
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.