Selasa, 28 Februari 2017

Perang Rasulullah


Pada setiap perang Nabi, kita dapat menemukan keindahan akhlak yang menawan. Meski dalam keadaan berang, Rasulallah selalu mengingatkan pada setiap batalion-batalion yang akan berangkat menumpas kejahiliahan. 

“Berperanglah dengan nama Allah, dijalan Allah! Perangilah orang yang kafir kepada Allah!, jangan membunuh mereka yang tua renta, wanita dan anak-anak, menebang pepohonan, jangan memotong hewan kecuali untuk dimakan, jangan merusak biara-biara tempat pendeta. Serulah mereka dengan kalimat La ilaha ilallah. Perlakukan tawanan dengan baik. Perangilah orang yang memerangi dan berdamailah dengan mereka yang meminta berdamai.”

Dalam islam, perang adalah solusi terakhir. Penaklukan dilakukan karena mereka tidak mau beriman setelah di perintahkan. Ketika membaca sirah nabawiyah kita akan mengerti bahwa sebenarnya peperangan adalah hal yang dihindari oleh Nabi, Ia hanya ingin manusia beriman pada Allah tidak menyekutukannya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.

Bahkan ada beberapa peperangan yang Nabi tidak memulainya terlebih dahulu. Rasulallah hanya menumpas mereka yang mengancam kaum muslimin dan daulah islam Madinah pada saat itu. Hal ini sekaligus mematahkan pendapat kaum pembenci  yang mengatakan bahwa islam disebarkan dengan pedang dan darah. Juga mereka yang mengatakan islam adalah agama teroris barangkali perlu membaca sejarah dan memadatkan materinya pada peperangan dalam islam.

Bagaimanapun juga cahaya akan selalu melumat kegelapan, kata teroris yang ‘sengaja’ diselipkan untuk kaum muslim hanya akal-akalan bukti keputusasaan mereka dalam memadamkan cahaya islam.  

Menanggapi pemberitaan media saat ini kita harus jeli dan cermat, tidak ada media yang tidak memiliki tujuan. Perkataan ini saya dapatkan dari seorang pegawai stasiun televisi swasta, yang lanjutnya, setiap minggu atau bahkan setiap hari, mereka mengadakan rapat redaksi dan memutuskan berita mana yang ingin dinaikkan, citra siapa yang ingin diturunkan, siapa yang ingin di permasalahkan. Pun tidak jarang ada media-media bayaran yang mengangkat berita tak  bermutu lagi berdendam. Terlebih lagi ‘sepertinya,’ ada yang sedang gencar untuk menyudutkan islam dengan berbagai caranya.

Tidak ada pelindung kecuali Allah, tiada pertolongan selain dariNya. Semoga kita tetap istiqomah untuk terus memperjuangkan islam, mengatakan yang haq adalah haq dan batil adalah batil.

Akhirnya tiada yang mampu memadamkan matahari meski dengan sebanyak lautan.


Bagikan

Tulisan Lainnya

Perang Rasulullah
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.