Pada setiap perang Nabi, kita dapat menemukan keindahan
akhlak yang menawan. Meski dalam keadaan berang, Rasulallah selalu mengingatkan
pada setiap batalion-batalion yang akan berangkat menumpas kejahiliahan.
“Berperanglah
dengan nama Allah, dijalan Allah! Perangilah orang yang kafir kepada Allah!,
jangan membunuh mereka yang tua renta, wanita dan anak-anak, menebang pepohonan,
jangan memotong hewan kecuali untuk dimakan, jangan merusak biara-biara tempat
pendeta. Serulah mereka dengan kalimat La ilaha ilallah. Perlakukan tawanan
dengan baik. Perangilah orang yang memerangi dan berdamailah dengan mereka yang
meminta berdamai.”
Dalam islam, perang adalah solusi terakhir. Penaklukan
dilakukan karena mereka tidak mau beriman setelah di perintahkan. Ketika
membaca sirah nabawiyah kita akan mengerti bahwa sebenarnya peperangan adalah
hal yang dihindari oleh Nabi, Ia hanya ingin manusia beriman pada Allah tidak
menyekutukannya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya.
Bahkan ada beberapa peperangan yang Nabi tidak memulainya terlebih
dahulu. Rasulallah hanya menumpas mereka yang mengancam kaum muslimin dan
daulah islam Madinah pada saat itu. Hal ini sekaligus mematahkan pendapat kaum
pembenci yang mengatakan bahwa islam
disebarkan dengan pedang dan darah. Juga mereka yang mengatakan islam adalah
agama teroris barangkali perlu membaca sejarah dan memadatkan materinya pada
peperangan dalam islam.
Bagaimanapun juga cahaya akan selalu melumat kegelapan, kata
teroris yang ‘sengaja’ diselipkan untuk kaum muslim hanya akal-akalan bukti
keputusasaan mereka dalam memadamkan cahaya islam.
Menanggapi pemberitaan media saat ini kita harus jeli dan
cermat, tidak ada media yang tidak memiliki tujuan. Perkataan ini saya dapatkan
dari seorang pegawai stasiun televisi swasta, yang lanjutnya, setiap minggu
atau bahkan setiap hari, mereka mengadakan rapat redaksi dan memutuskan berita mana
yang ingin dinaikkan, citra siapa yang ingin diturunkan, siapa yang ingin di
permasalahkan. Pun tidak jarang ada media-media bayaran yang mengangkat berita
tak bermutu lagi berdendam. Terlebih
lagi ‘sepertinya,’ ada yang sedang gencar untuk menyudutkan islam dengan berbagai
caranya.
Tidak ada pelindung kecuali Allah, tiada pertolongan selain
dariNya. Semoga kita tetap istiqomah untuk terus memperjuangkan islam,
mengatakan yang haq adalah haq dan batil adalah batil.
Akhirnya tiada yang mampu memadamkan matahari meski dengan
sebanyak lautan.
Bagikan
Perang Rasulullah
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.