Membicarakan
pernikahan saat ini sepertinya kita perlu mengelus dada. Biaya pernikahan itu
mahal, yang tidak punya uang rasanya harus mengurungkan niatnya untuk menikah. Apalagi
ketika belum memiliki apa-apa untuk di jadikan sandaran saat menikah, akan
bilang apa sama calon mertua?
Sebagian ditengah-tengah
kita menganggap pernikahan sebuah proses yang mengerikan bahkan harus di hindari.
Ini beneran. Faktanya ada yang memilih jalan pintas seperti pacaran rasa
pernikahan. Kebayang seperti apa? Akusih ngga.
Syarat-syarat
dari mertua yang mengharuskan kita mapan dahulu pun kadang memberatkan. Alhasil
membujang menjadi pilihan ketimbang menjatuhkan harga diri saat ditanya “kamu
punya apa?”
Soal
pernikahan ustadz saya pernah bercerita, “menikah itu kalau ngikuti syari’at
mudah plus murah kok,” “ko bisa tadz?,” sela saya, “lha wong rukun nikah itu cuma
5; kamu, calon, wali, saksi, ijab qabul wis tok!” Saya tertawa. Sekilas ada
benarnya juga sih… lalu apa yang membuat pernikahan mahal dan sulit?
Keinginan untuk
memiliki jodoh sempurna mungkin telah menjadi dambaan setiap anak manusia, tapi
barangkali kita lupa bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Saat ada
lelaki yang datang hendak menyampaikan itikad baik, kita memberhentikan langkahnya
dengan syarat njlimet, menusuk hatinya dengan permintaan yang tidak sanggup
dilakukannya. Ini sulit, sangat sulit. Maka jangan salahkan yang lain ketika
ada seseorang belum menikah sampai saat ini karena penyebabnya adalah dirinya
sendiri. Mempersulit.
Lain lagi ceritanya kalau misalkan
si lelaki diterima, ia harus memikirkan bagaimana pernikahan berlangsung mewah,
ini permintaan mertua yang tidak bisa ditolak. Pusing. Uang dari mana?
Kadang kita
ini suka menyulitkan sesuatu yang dimudahkan Allah, meninggikan harga apa yang
sebenarnya murah.
Kembali
ketika ustadz saya bercerita. Menikah jika mengikuti aturan Allah itu mudah dan
murah, teman saya contohnya. Bermodalkan uang 2 jt rupiah ia sambangi rumah
calon mertua dengan segenap tekad untuk menikahi putrinya. Alhamdulillah
diterima, saat ini sudah memiliki anak. Bahkan saya pernah dengar cerita dengan
uang 500rb bisa menikah. Intinya memang harus saling menerima dan memahamkan
tentang pernikahan sesuai syari’at islam.
Menikah
sesuai tuntunan syar’I bukan untuk merendahkan harga diri dengan menghapus
berbagai syarat, namun untuk memberikan kemudahan agar jangan sampai seseorang
lebih memilih bermaksiat ketimbang menikah. Ah, bukankah islam memudahkan dan
mengindahkan kita dalam beribadah, maka tak pelik rasanya jika kita menyulitkan
seseorang untuk melaksanakan ibadah.
Setiap orang
yang ingin menikah memiliki cita-cita agar pernikahannya sakinah mawaddah dan
rahmah, maka menikah syar’I menjadi pondasi penting agar kelak kita mendapatkan
keberkahan berlipat-lipat dan juga rahmat. Karena memang, Nikah Syar’I itu mudah,
murah, berkah.
Bagikan
Aku Ingin Menikah
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.