Senin, 27 Februari 2017

Aku Ingin Menikah



Membicarakan pernikahan saat ini sepertinya kita perlu mengelus dada. Biaya pernikahan itu mahal, yang tidak punya uang rasanya harus mengurungkan niatnya untuk menikah. Apalagi ketika belum memiliki apa-apa untuk di jadikan sandaran saat menikah, akan bilang apa sama calon mertua?
Sebagian ditengah-tengah kita menganggap pernikahan sebuah proses yang mengerikan bahkan harus di hindari. Ini beneran. Faktanya ada yang memilih jalan pintas seperti pacaran rasa pernikahan. Kebayang seperti apa? Akusih ngga.  

Syarat-syarat dari mertua yang mengharuskan kita mapan dahulu pun kadang memberatkan. Alhasil membujang menjadi pilihan ketimbang menjatuhkan harga diri saat ditanya “kamu punya apa?”
Soal pernikahan ustadz saya pernah bercerita, “menikah itu kalau ngikuti syari’at mudah plus murah kok,” “ko bisa tadz?,” sela saya, “lha wong rukun nikah itu cuma 5; kamu, calon, wali, saksi, ijab qabul wis tok!” Saya tertawa. Sekilas ada benarnya juga sih… lalu apa yang membuat pernikahan mahal dan sulit?

Keinginan untuk memiliki jodoh sempurna mungkin telah menjadi dambaan setiap anak manusia, tapi barangkali kita lupa bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Saat ada lelaki yang datang hendak menyampaikan itikad baik, kita memberhentikan langkahnya dengan syarat njlimet, menusuk hatinya dengan permintaan yang tidak sanggup dilakukannya. Ini sulit, sangat sulit. Maka jangan salahkan yang lain ketika ada seseorang belum menikah sampai saat ini karena penyebabnya adalah dirinya sendiri. Mempersulit.

            Lain lagi ceritanya kalau misalkan si lelaki diterima, ia harus memikirkan bagaimana pernikahan berlangsung mewah, ini permintaan mertua yang tidak bisa ditolak. Pusing. Uang dari mana?

Kadang kita ini suka menyulitkan sesuatu yang dimudahkan Allah, meninggikan harga apa yang sebenarnya murah.

Kembali ketika ustadz saya bercerita. Menikah jika mengikuti aturan Allah itu mudah dan murah, teman saya contohnya. Bermodalkan uang 2 jt rupiah ia sambangi rumah calon mertua dengan segenap tekad untuk menikahi putrinya. Alhamdulillah diterima, saat ini sudah memiliki anak. Bahkan saya pernah dengar cerita dengan uang 500rb bisa menikah. Intinya memang harus saling menerima dan memahamkan tentang pernikahan sesuai syari’at islam.

Menikah sesuai tuntunan syar’I bukan untuk merendahkan harga diri dengan menghapus berbagai syarat, namun untuk memberikan kemudahan agar jangan sampai seseorang lebih memilih bermaksiat ketimbang menikah. Ah, bukankah islam memudahkan dan mengindahkan kita dalam beribadah, maka tak pelik rasanya jika kita menyulitkan seseorang untuk melaksanakan ibadah.

Setiap orang yang ingin menikah memiliki cita-cita agar pernikahannya sakinah mawaddah dan rahmah, maka menikah syar’I menjadi pondasi penting agar kelak kita mendapatkan keberkahan berlipat-lipat dan juga rahmat. Karena memang, Nikah Syar’I itu mudah, murah, berkah. 

Bagikan

Tulisan Lainnya

Aku Ingin Menikah
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.