Bisa dibilang, manusia yang tinggal di dunia ini semuanya memiliki permasalahan masing-masing pun berbeda-beda kasusnya. Sebagai bagian dari masyarakat yang hidup saat ini, ketika mempunyai masalah tentu kita akan mencari cara bagaimana menyelesaikannya.
Namun terkadang penyelesaian itu kita undur-undur dengan berbagai alasan yang melenakan. Seperti misal; “nanti dulu deh, persediaan masih banyak , besok aja” kadang, kita mengetahui bahwa hal ini tidak baik untuk diri sendiri apabila menundanya, tapi tetap saja jika malas telah menggelayut, sekuat apapun alasan ia akan rehat juga.
Insya Allah kita telah memahami bahwasannya malas itu penyakit, namun sering saja kita membersamainya, dekat dengannya bahkan sampai akrab. Jika sudah seperti ini, akan sulit rasanya untuk bangkit. Maka itu jauhi si malas, karena asyik dengannya akan membuat kita menyesal di kemudian hari.
Kembali ke permasalahan, saya ingin berpesan khususnya untuk diri saya pribadi; jadi orang itu jangan ‘kreatif’ yang kere baru aktif, dalam hal uang atau ilmu misalnya, baru aktif nyari uang kalau sudah kere, baru nyari ilmu lagi saat merasa telah bodoh dan permisalan lainnya.
Tidak terlalu sering, kita ini baru aktif dan gesit melakukan pekerjaan atau ibadah kalau dipepet dulu, dihimpit, diancem dan ‘di’ lainnya. Sama dengan permasalahan yang sebenarnya kita telah mengetahui solusinya tetapi kita menunda untuk menyelesaikan. Aarrgggh! 

Menjadi pengingat untuk saya pribadi. Berhentilah untuk menjadi orang yang kreatif, karena permasalahan/pekerjaan yang ditumpuk seperti bom waktu yang siap melukai kita kapan saja. Buatlah diri sekere mungkin saat berkelebihan, agar solusi dari setiap masalah kita dapatkan.
Bagikan
Berhentilah jadi orang Kreatif
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif