Saya ingin sedikit bercerita, terkadang memang pelajaran
berharga itu bisa datang dari siapapun dan kapanpun.
Siang itu,
saat saya mengikuti perkuliahan Jakarta Islamic Center Broadcast School, ada
satu kalimat yang di ucapkan oleh narasumber, Bang Yasir Neneama, beliau adalah
News Anchor di salahsatu TV swasta Indonesia yang ternyata lulusan Ilmu
Gizi. Benar, ternyata passion itu mengalahkan segalanya, hehe.
Beliau
berkata saat menjabarkan materinya, “membaur tetapi jangan melebur” begitulah
ucapnya. Satu kalimat yang menyimpan banyak makna. Dan belakangan saya tahu
setelah berbincang dengannya, kalau bang Yasir ini anak LDK IPB, sering turun
kejalan menyuarakan aspirasi rakyat, ikut liqo’at dan kajian mingguan lainnya.
Pantas saja.
Kembali
pada kalimat yang ingin saya ceritakan yaitu, “membaur tapi tidak melebur” ada
pelajaran dalam kalimat tersebut tentang sebagaimana baiknya kita bergaul, ada
prinsip-prinsip yang tidak boleh dilanggar saat kita ikut kumpul bersama
teman-teman dalam konotasi yang tidak baik.
Meski teman kita mungkin bertingkahlaku jauh dari baik,
tidak semestinya kita meninggalkan begitu saja hanya karena ia tidak baik. Dekati
saja, membaurlah, tetapi perlu di ingat kita tidak boleh ikut melebur bersama
pergaulan yang kurang baik. Bila perlu ia yang harus melebur bersama kita dalam
kebaikan yang berusaha kita sampaikan.
Teman
yang mungkin kita anggap tidak baik, bisa jadi ia menjadi penolong di akhirat
sebab kita bersama-sama dalam menuju kebaikan. Membaur dengan siapapun bukan
berarti kita bebas berteman dengan siapa saja tanpa ada pembatas ya, membaur
dengan siapapun tetap perlu penjagaan dan tidak lepas dari aturan syariat agar
tetap berada di dalam ridhaNya, ini yang penting.
Berbaurlah dengan siapapun untuk mendapatkan ilmu, namun
perlu di ingat perhatikan pula batasannya dalam syariat agar kita selamat.
Bagikan
Membaur tapi tidak Melebur
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif