Ah, saya lupa untuk menceritakan dua orang yang
mengajarkan saya arti sebuah perjuangan hidup dalam mengais rezeki. Malam ini
saya ingin menceritakannya.
Bocah Penjual Donat, ia
yang ingin saya ceritakan pertama.
Saya ingat namanya, ia selalu keliling dari Jalan Uka
hingga lontar, melewati Masjid Raya Islamic Center Jakarta utara. Fauzi, ya,
itu adalah nama yang terekam dikepala saya. Anak kecil sekitaran umur sembilan
tahun yang sudah harus mencari sesuap nasi dengan berjualan donat dan terkadang
juga kue Ketapang.
Ia mulai berjualan pada pagi hari sampai siang. Lalu
kembali kerumah tuk istirahat. Setelah sore, ia kembali berjualan hingga malam.
Pernah saya melihatnya masih berkeliling pada jam 23.00
sembari teriak "donat-donat...!"
Saya tak habis fikir, kenapa
anak seusia itu, yang tubuhnya kurus, masih berjualan donat tengah malam. Siapa
yang mau beli !?
Setelah saya dengar suaranya yang lantang meneriakan
"donat-donat...!!"
"Ji... Fauzi!"
panggil saya "sini, saya mau beli donatnya"
Kebetulan, fauzi melewati
tempat jualan saya di Jalan Waru.
"kenapa, kok jam
segini masih jualan, Ji?" tanya saya.
"masih banyak bang" katanya.
"masih banyak bang" katanya.
Jujur, saya baru melihat
anak kecil yang segigih ini dalam mencari uang.
Pernah, saat ia melewati
tempat jualan saya disore hari, ia saya lontarkan beberapa pertanyaan. Takut,
kalau-kalau ia hanya diperalat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Seperti ini dialog
pertanyaan saya pada Fauzi:
Saya: "Fauzi,
disuruh jualan donat sama siapa?"
Fauzi: "disuruh Ibu bang."
Saya: "ibunya sudah nggak kerja ya, Memang Ayah Fauzi kemana?"
Fauzi: "iya bang, Mamah sudah nggak kerja. Kalo Ayah sudah pisah sama Ibu.
Saya: "hm.. Fauzi masih sekolah?"
Fauzi: "masih bang kelas dua SD, tapi lagi stop dulu kata Ibu sekolahnya nanti lagi tunggu taek-taekan kelas"
Fauzi: "disuruh Ibu bang."
Saya: "ibunya sudah nggak kerja ya, Memang Ayah Fauzi kemana?"
Fauzi: "iya bang, Mamah sudah nggak kerja. Kalo Ayah sudah pisah sama Ibu.
Saya: "hm.. Fauzi masih sekolah?"
Fauzi: "masih bang kelas dua SD, tapi lagi stop dulu kata Ibu sekolahnya nanti lagi tunggu taek-taekan kelas"
Oh, ya. Fauzi ini anak
kedua dari --kalau tidak salah-- 3 bersaudara.
Meninggalkan pembicaraan saya dengan fauzi. Sebenarnya
ada pesan yang saya ingin sampaikan dari cerita ini. Setidaknya, pesan ini
cukup mengena di hati saya sebagai anak muda.
Pertama, tentang mental. Berapa banyak sekarang anak muda
yang mentalnya, mental 'peminta'. Dikit-dikit minta uang sama orang tua, tanpa
mau tahu bagaimana susahnya mencari uang. Coba tengok fauzi, bocah sembilan
tahun yang sudah harus merasakan manis-getirnya mencari uang tuk sesuap nasi.
Saat kita sedang meminta pada orangtua, fauzi sedang
berpeluh keringat tuk membantu orangtuanya. Tanpa mengharap imbalan.
Kedua, gengsi. Kebanyakan --semoga saya tidak benar--
pemuda sekarang suka sekali gengsi. Tidak mau melakukan pekerjaan yang dapat
menjatuhkan imagenya sebagai pemuda yang keren. Katanya. Suka pilah-pilah, suka
pamer-pamer.
Coba berkaca pada fauzi, ia jualan donat dan kue ketapang
sambil teriak-teriak. Nggak gengsi, nggak.malu. Umurnya masih sembilan tahun
lho, tapi mentalnya sudah seperti pengusaha sukses. Nggak suka gengsi.
Ketiga, semangat. Sekarang, mungkin sudah zamannya
pemuda kehilangan semangat dalam hal apapun; mau ngaji males, meraih
cita-cita apalagi. Alamat pemuda suram jika seperi ini.
Coba lihat fauzi, apa ada kata males dikamusnya. Apa
kehilangan semangat tuk menjemput cita-citanya.
O, iya. Saya pernah tanya
ke fauzi. "Fauzi sudah besar mau jadi apa?"
"TNI bang" Jawabnya polos dan.penuh semangat.
"TNI bang" Jawabnya polos dan.penuh semangat.
Nah, buat kita yang masih muda. Mulai saat ini harus
banyak-banyak berkaca pada Fauzi, bocah penjual donat yang penuh semangat;
membantu orangtua, menjemput impian dan nggak pernah malu tuk melakukan
pekerjaan apapun, selagi itu halal kerjakan saja. In syaa Allah berkah. :)
Moga memberi semangat :)
*Kalau ketemu Fauzi di jalan, dibeli ya
Kakak, om dan tante donatnya.
* Foto di atas hanya ilustrasi. sila
liat Instagram saya tuk liat foto fauzi yang asli >> Haruntsaqif
<<
Bagikan
Inspirasi Hidup dari Bocah Penjual Donat
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif