Senin, 15 Juni 2015

Pojok Jomblo: Jangan Betah Jadi Jomblo

Bagian Tiga

            Ekhem... Baiklah. Pada bagian ketiga ini, saya hanya ingin mengingatkan kepada para jomblowers. Hal penting yang seharusnya di lakukan jomblo adalah cepat-cepat menanggalkan status ke-jomblo-annya dengan cara menikah. Saya sangat sadar, ketika menuliskan ini berarti saya juga yang kena kekatanya. Tapi nggak apa-apa, ini juga bisa menjadi motivasi saya untuk segera menikah. Yeey!  

            Menjadi jomblo,  sama seperti kita menjadi  tanah yang tandus  tidak akan menumbuhkan apa-apa kecuali, butiran-butiran pasir. Hal ini bisa kita artikan juga, menjadi jomblo nggak akan menghasilkan apa-apa kecuali, buliran air mata.  

Coba mblo, kita lihat teman-teman yang sudah meninggalkan status kejombloannya (menikah). Mereka produktif, gesit, semakin dekat dengan Allah dan tentunya masih banyak manfaat yang mereka dapatkan! Coba deh mblo, dilihat lebih deket. Lihat lagi mereka yang sudah menikah. Iri nggak sih kamu! ‘Terpampang’ jelas wajah cerah mereka yang sudah menikah.

Eh, ngomong-ngomong soal wajah. Orang yang sudah menikah dan kamu yang masih jomblo itu lain lho. Wajah jomblo itu terlihat kusam –meski udah di dandanin kayak apa—, sedangkan mereka yang sudah menikah meski kusam sekalipun, seperti ada setitik cahaya yang mencerahkan wajah mereka. Masya Allah...  

iri nggak sih kamu mblo? 

Saya pernah baca buku, ‘Kupinang Kau dengan Hamdalah’ karangan Ustadz Muhammad Fauzhil Adhim –salah satu penulis favorit saya— dalam bukunya, ia memberikan hadis tentang keutamaan ibadah bagi mereka yang sudah menikah . “Orang yang sudah menikah” kata Ustadz Fauzhil Adhim,  “2 rakaat sholat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik daripada, 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka atau perawan (jomblo)” hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Ady dalam kita Al Kamil dari Abu Hurairah.

Coba deh mblo.... kamu iri nggak sih !? 

Belum lagi nih mblo, saya pernah baca salah satu hadis tentang bergugurannya dosa-dosa bagi pasangan suami istri yang meremas mesra kedua tangan mereka dengan kasih sayang.

“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang istrinya (dengan kasih dan sayang) dan isterinya  juga memandang suaminya (dengan kasih dan sayang), maka Allah akan  memandang keduanya dengan padangan kasih dan sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari istrinya (dengan kasih dan sayang) maka berguguranlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)

Coba deh mblo... Kamu nggak ingin seperti ini ? 

“...maka Allah akan  memandang keduanya dengan padangan kasih dan sayang” Saya sangat berkesan disini, Allah memandang. Memandang hambanya yang saling berkasih sayang. Memandang kedua insan yang saling mencintai karena Allah. Subhanallah... Belum lagi, dosa-dosa yang berjatuhan lantaran menggenggam jari-jemari mereka dengan kasih sayang.  Ya Rahman... di pandang Allah saja sudah merupakan suatu nikmat yang amat besar, apalagi di gugurkan dosa-dosanya!
            

Saya ingatkan kembali: “Mblo... kamu nggak pengen  seperti itu?” 

Aku sih, YES ! 

Keep Fighting Jomblowers! 

Bagikan

Tulisan Lainnya

Pojok Jomblo: Jangan Betah Jadi Jomblo
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.