Bagian
Tiga
Ekhem... Baiklah. Pada bagian ketiga ini, saya hanya
ingin mengingatkan kepada para jomblowers. Hal penting yang seharusnya di
lakukan jomblo adalah cepat-cepat menanggalkan status ke-jomblo-annya dengan
cara menikah. Saya sangat sadar, ketika menuliskan ini berarti saya juga yang
kena kekatanya. Tapi nggak apa-apa,
ini juga bisa menjadi motivasi saya untuk segera menikah. Yeey! 
Menjadi jomblo,
sama seperti kita menjadi tanah yang
tandus tidak akan menumbuhkan apa-apa
kecuali, butiran-butiran pasir. Hal ini bisa kita artikan juga, menjadi jomblo nggak akan menghasilkan apa-apa kecuali,
buliran air mata. 
Coba mblo, kita lihat teman-teman yang sudah
meninggalkan status kejombloannya (menikah). Mereka produktif, gesit, semakin
dekat dengan Allah dan tentunya masih banyak manfaat yang mereka dapatkan! Coba
deh mblo, dilihat lebih deket. Lihat lagi
mereka yang sudah menikah. Iri nggak sih
kamu! ‘Terpampang’ jelas wajah cerah mereka yang sudah menikah.
Eh,
ngomong-ngomong soal wajah. Orang yang sudah menikah dan kamu yang masih jomblo
itu lain lho. Wajah jomblo itu terlihat kusam –meski udah di dandanin kayak
apa—, sedangkan mereka yang sudah menikah meski kusam sekalipun, seperti ada
setitik cahaya yang mencerahkan wajah mereka. Masya Allah...
iri
nggak sih kamu mblo? 
Saya
pernah baca buku, ‘Kupinang Kau dengan Hamdalah’ karangan Ustadz Muhammad
Fauzhil Adhim –salah satu penulis favorit saya— dalam bukunya, ia memberikan
hadis tentang keutamaan ibadah bagi mereka yang sudah menikah . “Orang yang
sudah menikah” kata Ustadz Fauzhil Adhim, “2 rakaat sholat yang diamalkan orang yang sudah
berkeluarga lebih baik daripada, 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka atau
perawan (jomblo)” hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Ady
dalam kita Al Kamil dari Abu Hurairah.
Coba
deh mblo.... kamu iri nggak sih !? 
Belum
lagi nih mblo, saya pernah baca salah
satu hadis tentang bergugurannya dosa-dosa bagi pasangan suami istri yang meremas
mesra kedua tangan mereka dengan kasih sayang.
“Sesungguhnya,
apabila seorang suami memandang istrinya (dengan kasih dan sayang) dan
isterinya juga memandang suaminya
(dengan kasih dan sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan padangan kasih dan
sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari istrinya (dengan kasih dan
sayang) maka berguguranlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR. Abu Sa’id)
Coba
deh mblo... Kamu nggak ingin seperti
ini ? 
“...maka
Allah akan memandang keduanya dengan
padangan kasih dan sayang” Saya sangat berkesan disini, Allah memandang.
Memandang hambanya yang saling berkasih sayang. Memandang kedua insan yang
saling mencintai karena Allah. Subhanallah...
Belum lagi, dosa-dosa yang berjatuhan lantaran menggenggam jari-jemari mereka
dengan kasih sayang. Ya Rahman... di
pandang Allah saja sudah merupakan suatu nikmat yang amat besar, apalagi di
gugurkan dosa-dosanya!
Saya ingatkan kembali: “Mblo... kamu
nggak pengen seperti itu?”
Aku
sih, YES ! 
Keep
Fighting Jomblowers! 
Bagikan
Pojok Jomblo: Jangan Betah Jadi Jomblo
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif