Kamis, 07 Mei 2015

Saat Senja

Saat Senja

            Engkau pernah lihat senja? Warnanya kuning keemasan menghias langit biru. Memantul dari langit, menuju dahan-dahan pohon dan menyinari kita yang melihatnya. Apalagi, saat kita berada disebuah taman dan menyaksikannya secara langung. Subhanallah... sungguh indah.

Entah kenapa, saya ingin menuliskan kisah senja. Menggambarnya dengan guratan pena dan mewarnainya dengan rangkaian kata. Ah... engkau pasti suka. Aku berharap. Namun aku tidak akan membawa khayalanmu terbang kelangit ilusi penuh kepalsuan. Disini, kita cukup mengambil pelajaran dari senja.

Rasulallah pernah mengatakan  bahwa hikmah atau pelajaran adalah milik kaum muslimin yang berserakan, diamanpun kita menemukannya, ambilah.

            Pernah terfikir saat senja datang? Mengapa ia selalu indah saat-saat akhir ia akan berganti dengan malam? Pernah terfikir saat senja ‘kan menghilang? Mengapa warnanya selalu menggambarkan keceriaan?

            Senja... tanpa sengaja memberikan kita banyak pelajaran, setiap hari. Saat ia mulai menghilang ditelan malam, ia selalu menampilkan warna yang indah nan cerah. Siluet-siluet senjanya menggambar langit dengan cantik, yang membuat hati manusia selalu tertarik di sela-sela ke-bergantiannya dengan malam.

            Jika senja bisa indah saat ke-bergantiannya, maka kita manusia harus bisa tersenyum saat dilanda masalah. Bukankah senja telah mengajarkan, ia tetap indah meski tahu bahwa malam akan menggantikannya. Lalu, bukankah kita sama-sama tahu, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Jadi tetaplah tersenyum, meski masalah ‘kan terus menghampiri kita.

            Hm... setidaknya, ini yang kudapati dari senja yang selalu menawarkan keindahan setiap sorenya.

Ah... senja. Kau begitu sayang untuk terlewatkan oleh mata, dan Penciptamu, sungguh Maha Sempurna.


Subahanallah wal hamdulillah wa laaillaaha ilallah wallahu akbar :)


Bagikan

Tulisan Lainnya

Saat Senja
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.