Kamis, 07 Mei 2015

Jika Engkau Lelaki


            Hampir di setiap episode percintaan, ada lelaki yang selalu berperan. Tapi sayangnya kebanyakan lelaki hanya mengambil peran yang paling mudah, apa itu? Menjadi lelaki yang tidak bertanggung jawab.

Lho, kok?

            Begini, sekarang, dunia ini digemparkan dengan hubungan tidak bertanggung jawab. Apa itu? P-A-C-A-R-A-N. Taukan pacaran itu biasanya ngapain aja? Bukan bermaksud sok tau nih ya, tapi dari yang udah-udah dan ada di depan mata, pacaran itu cuma ngasilin anak –maygat!—

Perbuatan siapa itu? Lelaki.
Salah siapa? Dua-duanya
Siapa yang harus bertanggung jawab? Lelaki.

            Tapi kebanyakan saat ini, --banyak media yang mengabarkan lho— kalo udah seperti itu ya tinggal di gugurin aja, toh obat penggugur janin dengan mudah di dapat, dukun aborsi juga banyak. Kalo takut dengan darah yang banyak, tunggu aja bayinya lahir, nanti abis itu dibuang deh... Kalo difikir, induk kera aja ‘nggak’ akan tega gugurin apalagi buang anaknya. Lha, ini kan manusia, kok bisa?

Ok, kembali ke pembahasan sebelumnya. Dengan meninggalkan ibu yang tega buang anaknya. L

Lelaki –sebagaimana yang kalian tau—mempunyai sifat yang terkadang dominan menguasai dirinya. Sifat yang bukan hanya ada pada diri lelaki sebenarnya, namun juga ada pada wanita. Sifat itu adalah ‘enggan,’ enggan bertanggung jawab.

Tulisan ini bukan tulisan ilmiah, jadi kalian bebas berpendapat, tidak harus sama seperti saya.
            Enggan bertanggung jawab disini, saya lebih menekankan kepada bertanggung jawab atas cinta yang tlah kita nyatakan, pada siapapun. Terlebih pada kekasih yang disebut Pacar. Ketika kita, lelaki, menyatakan cinta pada seorang perempuan, wanita, cewek, apapun namanya. Kita harus siap bertanggung jawab dalam hal menafkahi, bukan hanya apel seminggu sekali! Ini yang penting dan perlu kita garis bawahi. Bertanggung jawab atas cinta adalah dengan senantiasa memantaskan diri untuknya, agar bisa menjadi imam yang baik dan ayah yang super ketika tlah menikah dengan dirinya.

            Pacaran, tidak menjadikan kita sebagai lelaki yang bertanggung jawab. Apalagi lelaki yang keren dan kece badai itu ‘nggak’ pernah asal-asalan ‘nyatain’ cinta ke lawan jenis. Perlu pemikiran yang mendalam dan matang, karena cinta itu memang harus dipertanggung jawabkan.
            Saat kita menyatakan cinta, berarti kita siap juga untuk bertanggung jawab merawatnya, bukan dengan pacaran lalu menikmatinya, ini yang salah dan terkadang ‘nggak’ dimengerti oleh kebanyakan lelaki.

            Lagi-lagi, jika engkau memang lelaki. Bertanggung jawablah atas apapun yang tlah engkau perbuat, termasuk cinta yang kita nyatakan. Sebab, bukan hanya dengan wanita itu kita berjanji melainkan dengan Allah juga kita tengah berjanji.

Pun, jika engkau memang lelaki, meniti cinta diatas ikatan pacaran adalah sebuah kepengecutan diri yang seharusnya bisa dihindarkan.

Dan karena engkau laki-laki, nyatakan cinta pada bapaknya adalah sebuah kebenaran sedang menyatakan cinta langsung padanya adalah sebuah ke-dustaan.

Terus, jika engkau memang laki-laki, seharusnya setalah baca ini engkau langsung putuskan: Nikahi atau sudahi... J



            Itusih, kalo lo beneran laki :D

Bagikan

Tulisan Lainnya

Jika Engkau Lelaki
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.