Dulu, saat masih kecil ada yang
senang saat hujan turun. Tidak terlalu lebat dan tidak begitu rintik, hanya
sedang. Meloncat-loncat kegirangan, seperti melihat tumpukan makanan yang siap
untuk di lahap. Cepat saja, pergi kepulukan sang ibu lalu meminta izin untuk
bermain bersama hujan, ah bukan bermain, tapi ujan-ujanan. Kita pernah melalui ini, bergembira saat hujan turun,
dan bermain bersama teman sembari menikmati sejuknya hujan. Ah, sepertinya
kalau di ingat-ingat hal yang sangat mengasyikan bisa bermain bersama hujan dan
juga teman-teman. Ini adalah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan oleh
siapapun yang pernah menikmati hujan. :)
Hujan adalah sepercik rahmat yang
Allah turunkan kebumi untuk dapat dinikmati makhluknya. Ia adalah sumber bagi
kehidupan. Tanah kering membutuhkannya, daun layu mengharapkannya dan manusia
amat menginginkannya. Apa yang terjadi saat hujan enggan turun? Makhluk yang ada di bumi pasti perlahan
habis, tidak akan kuat menahan haus. Hujan... kau adalah salah satu ciptaan
Allah yang mengagumkan. ^_^
Tapi disini, mari kita belajar dari
hujan yang tidak pernah lelah datang menghampiri setiap yang ada di bawahnya.
Hujan, meski ada sebagian yang tidak senang dengan datangnya, ia tetap hadir
untuk memercikkan kesegeran bagi yang merindukannya. Tidak perduli bila ada
yang membenci, ia tetap datang bagi yang mencintainya. Pun, yang tidak suka
dengan datangnya hujan ia tetap dapat kesejukannya.
Di dunia ini kita akan bertemu dengan
dua orang. Orang pertama adalah orang yang membencimu dan menginginkan kamu
jatuh. Orang kedua adalah orang yang menyukaimu dan menginginkan kamu untuk
terus maju. Tapi, kita tetap harus berterimakasih pada keduanya karena mereka
telah mengajarkan pada kita untuk bersabar dan juga mengajarkan kita untuk
tetap move meski rintangan menghalang
di depan.
Jadilah seperti hujan, yang tidak
pernah lelah datang menghampiri mereka yang menyukaimu. Tak usah perdulikan
orang yang membencimu. Tetap berikan mereka percikan kesejukan agar mereka
merasakan kebahagiaan dengan hadirnya dirimu.
Nah,
jadilah hujan. ^_^
Keep Hamasah ^_^
Bagikan
Mari belajar menjadi Hujan
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif