Senin, 01 Juni 2015

Kata Siapa Pacaran itu Nggak Boleh?


            “Sekarang itu banyak orang yang reseh, masa pacaran aja nggak boleh. Memangnya dia itu siapa larang-larang, padahalkan jelas kalo mau cari istri itu ya harus pacaran dulu, kalo nggak pacaran kita mana tahu sifat calon istri kita seperti apa. Sempit banget kadang emang fikiran orang-orang sekarang, apalagi orang yang ngelarang pacaran. Lha, padahalkan jelas juga kalo Nabi Muhammad itu nggak pernah ngelarang yang namanya ‘pacaran’ di dalam hadis atau al-qur’an juga nggak ada larangan “janganlah kamu melakukan pacaran” atau “janganlah kamu berpacaran.” Ngga ada, kan? Jadi nggak usah deh main larang-larang, cari pasangan hidup itu butuh pacaran, kalo nggak pacaran kita ‘kan nggak tahu luar dalemnya pasangan kita seperti apa. Hal ini dilakukan agar satu-sama lain itu nggak nyesel ketika udah nikah nanti.

            Zaman sekarang itu, pacaran udah seperti kehidupan pokok. Pacaran itu juga udah menjadi gaya hidup, ya kalo kita nggak ikutin zaman sekarang so pasti kita bakal ketinggalan zaman. Nah, mohon maaf sebelumnya, mungkin anda-anda yang melarang kami pacaran adalah orang ‘kikuk’ ‘katro’ ‘ndeso’ ‘orang dari zaman batu’ dan apapun yang menggambarkan anda adalah orang yang sangat-sangat ketinggalan zaman. “

****

            Heiho... Ada apa ini? kok ada suara-suara sumbang yang mengatakan kalau orang yang ngelarang pacaran itu ‘kikuk’ ‘katro’ ‘ndeso’ dan berasal dari zaman batu? Hm... jujur nih yah, sebenarnya saya nggak melarang lho untuk kalian yang ingin pacaran, silahkan saja, sah-sah saja, dan boleh-boleh saja, asalkan SUDAH MENIKAH. Kalau predikat SUDAH MENIKAH belum di dapat ya berarti nggak boleh pacaran lha.

Udah pernah baca bukunya Ustadz Salim A Fillah? “Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan” yang menjelaskan betapa indahnya berpacaran setelah menikah. Atau sudah beli dan baca bukunya Harun Tsaqif “Protecting Your Love” yang menjelaskan betapa indah menahan diri untuk nggak pacaran dan menjaga cinta untuk kekasih halal. Saya sarankan untuk membacanya.  baca buku Protecting Your Love 

O, iya. Terkait perkataan yang mungkin banyak dikatakan oleh para aktivis pacaran diatas Hehe, saya cukup mengelus dada dan mengernyitkan dahi. Sepertinya ada beberapa yang belum mengerti kalau untuk mendapatkan istri yang baik lagi shaleha begitu juga sebeliknya mendapatkan suami yang shaleh  nggak dari jalur pacaran.

Kenapa? 

Karena lelaki shaleh dan wanita shaleha nggak pernah pacaran, karena mereka tahu pacaran itu hanya merusak masa depan, dan bukan hanya itu yang paling berbahaya, pacaran itu juga bisa membuat Allah murka, na’udzubillah.

Kenapa Allah murka? 

Jelas karena Allah melarang hambanya untuk berbuat maksiat, nah karena pacaran didalamnya mengandung maksiat seperti; berdua-duan, pegangan tangan, pelukan, cipaka-cipiki, gerayangi, bahkan sampai perbuatan seks itu ada! Dan mohon dengan sangat jangan menutupinya. Plis, jangan berdalih, ‘saya pacaran sehat’ ‘pacaran islami’ ‘nggak ngapa-ngapain’ sudah cukup.

Kita bisa melihat disekeliling, orang yang pacaran bahkan teman kita sendiri menjadi tersangka dan korban (Pemerkosa si lelaki dan yang hamil si perempuan). Alasan klisenya sama-sama suka, but kita sama-sama mengerti bahkan sudah hafal ayatnya “janganlah kamu mendekati zina” dan karena pacaran adalah ‘sarana’ menuju perbuatan zina yang dilarang oleh Allah, maka ia menjadi HARAM.  Mendekatinya saja nggak boleh apalagi ngelakuin! Pernyataan ini sekaligus menjawab dalam al-qur’an atau hadis nggak ada kata pacaran! 
            
Untuk mencari istri, islam sudah menyiapkan proses yang mendebarkan lagi berkah  in syaa Allah, yaitu ta’aruf. Namun bukan disini kita membahas ta’aruf in syaa Allah dilain tulisan. Dan lagi, banyak para ustadz yang lebih mumpuni ilmu agamanya tlah mambahas serta menuliskannya, tinggal kita mencari dan menjemput ilmu itu, in syaa Allah berhadiah pahala.

Lanjut. Nah, ketahuan “kalo nggak pacaran kita ‘kan nggak tahu luar dalemnya pasangan kita seperti apa” benar apa kata pepatah, sepandai apapun tupai melompat pasti akan jatuh juga. Seperti orang yang berpacaran, seberapapun ia menutupi dengan label ‘pacaran sehat’ ‘pacaran islami’ dan bla..bla..bla.. pasti akan tercium bau busuknya! Karena jelas pacaran itu hanya menjebloskan kita pada kukungan penuh dosa. Ah, tapi saya tetap berprasangka baik, moga ‘dalem’ yang dimaksud itu hati! 

            Hm... memang ada-ada saja alasan dari para aktivis pacaran.  Kalau memang sudah nggak kuat menahan pacaran, mending menikah biar mendapatkan pahala, jangan pacaran yang hanya menghimpun dosa. 

            Oh, iya, satu lagi. Lebih baik orang yang nggak mau pacaran itu disebut ‘katro’ ‘kikuk’ atau apalah, toh yang biacara itu manusia yang suka berbuat dosa. Yang terpenting itu penilaian dari Allah kok. 
Jadi pada intinya pacaran itu boleh, kalau SUDAH MENIKAH. 

            

Bagikan

Tulisan Lainnya

Kata Siapa Pacaran itu Nggak Boleh?
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.