Senin, 04 Mei 2015

Allah kutitipkan ‘ini’ untukMu



Allah, kutitipkan ‘ini’ untukMu

            Ada sebuah rasa yang tidak bisa digambarkan. Ada sebuh harapan yang harus menjadi nyata, dan ada sebuah cita yang harus di wujudkan. Namun rasa yang tidak bisa digambarkan ini begitu dominan mengusai hati, merambah-menjalar hingga hampir menguasai lisan untuk mengatakan. Ah... Allah. Apakah ini ujian dariMu? 

            Allah, Engkau mengetahui hati setiap hambaMu, hatiku pun dapat Engkau lihat dengan jelas. Di dalamnya benih-benih cinta mulai tumbuh dan tak lama lagi ia akan bermekaran menjadi bunga yang indah. Tapi, aku belum siap memberikannya pada orang yang kucintai. Dan kurasa aku juga belum ridha jika ‘ini’ di petik sendiri olehnya, aku takut jika tidak bisa mempertanggung jawabkannya di hadapanMu kelak. Pun, ia yang kau pertemukan denganku begitu sempurna, sedangkan aku? Hanya lelaki yang masih berbenah diri agar menjadi hamba yang Engkau ridhai.

            Ah... bagaimanapun, hati dan perasaan ajaib ini adalah hadiah dariMu. Tapi Allah... aku tidak ingin membukanya sekarang. Biarlah ‘ini’ kusimpan rapat-rapat sembari menunggu waktu yang tepat. Tapi... pasti syaitan akan menggodaku untuk membukanya. Maka, agar perasaan ajaib ini aman, kutitipkan ‘ini’ padaMu ya Rabb. Kuserahkan sepenuhnya padaMu karena Engkau menguasai hati setiap manusia.


            Diam dalam cinta merupakan penjaga.
            Engkau tidak akan disebut pengecut jika tidak mengatakannya.
           
Diam dalam cinta adalah sebait syair cinta yang bersemi.
Moga Allah meneguhkan hati, memantapkan jiwa tuk mengatakannya nanti.
Ya, nanti. Saat engkau sudah lulus kuliah!

Bagikan

Tulisan Lainnya

Allah kutitipkan ‘ini’ untukMu
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.