Dear
‘aku’... masihkah kau ingat saat dosa-dosa yang tlah kau perbuat? Masihkah terbesit
di hatimu untuk segera bertaubat? atau... jangan-jangan kini kau sedang asyik
menikmati dosa yang akan membawamu pada jurang api neraka? Istigfarlah...!
jangan biarkan dirimu menjadi hina dengan maksiat yang engkau perbuat.
Dear
‘aku’... Apakabar sholatmu? Masihkah ia utuh lima waktu? Bagaimana dengan
Shubuhmu, tepat waktukah? atau justru
terlupa lantaran diri yang malas mengerjakannya. Kau tahu, Shalat shubuh itu
menjadi tolak ukur keimanan seorang hamba, kalau kau telat bahkan tertinggal
Sholat, lantas bagaimana keadaan imanmu? Bagunlah, berdoalah agar engkau diberi
kekuatan untuk terus beribadah dan istiqomah dalam mengerjakannya.
Dear
‘aku’... apakabar sholat tahajudmu? Apa ia telah ‘mati’? ‘mati’ karena engkau
tidak pernah mengerjakannya sama sekali. Lalu, apakabar dengan sholat rawatibmu?
Apa ia sudah lengkap? Bagaimana dengan Dhuhamu? Masihkah engkau jaga? Wahai ‘aku’
yang lemah, mintalah pada Allah agar engkau mampu tuk terus melaksanakan
sunnah-Nya. Jagalah sholat-sholat sunnah karena ia merupakan penolong setelah
sholat wajibmu.
Dear
‘aku’... bagaimana kabar Al-qur’anmu? Apa engkau masih membacanya setelah
Shalat dan saat-saat waktu senggangmu? Sudah baikkah bacaanmu itu? Oh, ya...
bagaimana dengan hafalan qur’anmu, sudah sampai juz berapa saat ini? wahai ‘aku’,
hamba yang lemah lagi dungu. Jangan biarkan harimu terlewat tanpa membaca ayat
al-qur’an walaupun hanya satu ayat! Ingatlah, ia pedoman hidupmu dan syafa’at
bagi kehidupanmu di akhirat kelak.
Dear
‘aku’... telah banyak waktumu habis untuk hal yang tiada guna. Sementara itu,
kematian, selalu menatapmu dan membuntuti kemanapun engkau pergi. Ia begitu
dekat denganmu. Namun sepertinya engkau lalai dalam menggunakan waktu. Ketahuilah,
waktu ibarat pedang yang kapan saja dapat membunuhmu jika tidak pandai
menggunakannya. Wahai ‘aku,’ pergunakanlah waktumu untuk hal yang dapat
menambah manfaat bagi kehidupan di akhiratmu kelak agar engkau selamat. Ingatlah,
jika engkau tidak sibuk dengan kebaikan maka engkau akan sibuk dengan
keburukan.
Dear
‘aku’... memang berat rasanya untuk melakukan kebaikan. Namun mudah saat kita
melakukan keburukan. Hal itu... membuat kita mengerti bahwa harga syurga amat
mahal, dan tidak akan terbeli dengan kemalasanmu dalam melakukan kebaikan.
Dear
‘aku’... begitu banyak kenikmatan yang telah Allah berikan padamu. Sudahkah engkau
bersyukur pada-Nya? Kalau belum, ingatlah firman Allah –Barang yang mensyukuri nikmatku, maka akan Ku tambahkan nikmatnya. Dan barangsiapa
yang kufur atas nikmatku maka ketahuilah, siksaKu amat pedih—agar engkau
selalu bersyukur pada-Nya.
Dear
‘aku’... ingatlah, tiada yang abadi di
dunia. Kamu, mereka, dan dia pasti akan kembali padaNya. Namun pertanyaannya,
sudahkah engkau siap menjumpaiNya sedang dirimu penuh dengan dosa, hatimu penuh
dengan kotoran dengki dan juga iri? Wahai ‘aku,’ menangislah... tangisi dirimu
yang penuh akan dosa. Dengan apa engkau akan menghapusnya sedang ridha Allah masih
malas untuk kau jemput. Dengan apa engkau akan menghilangkannya jika untuk
menjaga sholat saja engkau masih malas!
Dear
‘aku’... jalan dakwah ini telah kau pilih untuk memperoleh jannah. Namun saat
engkau malas berdakwah, apa pantas engkau mendapatkan syurgaNya? Pun, saat
engkau enggan untuk mengajak orang tuk berbuat kebaikan, apa masih pantas
engkau meminta dan mengharap tempat terindahNya?
Dear
‘aku’... akan tiba hari dimana engkau sendiri. Kau berada dalam tanah, gelap,
pengap dan sesak. Siapa yang akan menolongmu kalau bukan amal baikmu? Siapa yang
akan membantumu kalau bukan amal Shalihmu?
Wahai
jiwa yang malas. Sudah cukup kemalasanmu. Bangunlah, dan bergeraklah menuju
kebaikan. Manfaatkan waktumu sebelum ia habis. Manfaatkan kekuatanmu sebelum ia
hilang dimakan usia. Manfaatkan dan gunakan apa yang telah Allah berikan
untukmu untuk mendapatkan SyurgaNya. Sungguh, tempat kembali terbaik adalah
Jannah sedang tempat kembali terburuk ialah Neraka.
Dear
‘aku’... bergegaslah dan tetaplah bersemangat untuk menjadi pribadi yang lebih
baik lagi. Berdoalah, moga Allah menjadikanmu hamba yang Shalih. Aamiin.
Bagikan
Dear ‘Aku’
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.