Senin, 20 April 2015

Dear ‘Aku’


Dear Aku

Dear ‘aku’... masihkah kau ingat saat dosa-dosa yang tlah kau perbuat? Masihkah terbesit di hatimu untuk segera bertaubat? atau... jangan-jangan kini kau sedang asyik menikmati dosa yang akan membawamu pada jurang api neraka? Istigfarlah...! jangan biarkan dirimu menjadi hina dengan maksiat yang engkau perbuat.

Dear ‘aku’... Apakabar sholatmu? Masihkah ia utuh lima waktu? Bagaimana dengan Shubuhmu,  tepat waktukah? atau justru terlupa lantaran diri yang malas mengerjakannya. Kau tahu, Shalat shubuh itu menjadi tolak ukur keimanan seorang hamba, kalau kau telat bahkan tertinggal Sholat, lantas bagaimana keadaan imanmu? Bagunlah, berdoalah agar engkau diberi kekuatan untuk terus beribadah dan istiqomah dalam mengerjakannya.

Dear ‘aku’... apakabar sholat tahajudmu? Apa ia telah ‘mati’? ‘mati’ karena engkau tidak pernah mengerjakannya sama sekali. Lalu, apakabar dengan sholat rawatibmu? Apa ia sudah lengkap? Bagaimana dengan Dhuhamu? Masihkah engkau jaga? Wahai ‘aku’ yang lemah, mintalah pada Allah agar engkau mampu tuk terus melaksanakan sunnah-Nya. Jagalah sholat-sholat sunnah karena ia merupakan penolong setelah sholat wajibmu.

Dear ‘aku’... bagaimana kabar Al-qur’anmu? Apa engkau masih membacanya setelah Shalat dan saat-saat waktu senggangmu? Sudah baikkah bacaanmu itu? Oh, ya... bagaimana dengan hafalan qur’anmu, sudah sampai juz berapa saat ini? wahai ‘aku’, hamba yang lemah lagi dungu. Jangan biarkan harimu terlewat tanpa membaca ayat al-qur’an walaupun hanya satu ayat! Ingatlah, ia pedoman hidupmu dan syafa’at bagi kehidupanmu di akhirat kelak.

Dear ‘aku’... telah banyak waktumu habis untuk hal yang tiada guna. Sementara itu, kematian, selalu menatapmu dan membuntuti kemanapun engkau pergi. Ia begitu dekat denganmu. Namun sepertinya engkau lalai dalam menggunakan waktu. Ketahuilah, waktu ibarat pedang yang kapan saja dapat membunuhmu jika tidak pandai menggunakannya. Wahai ‘aku,’ pergunakanlah waktumu untuk hal yang dapat menambah manfaat bagi kehidupan di akhiratmu kelak agar engkau selamat. Ingatlah, jika engkau tidak sibuk dengan kebaikan maka engkau akan sibuk dengan keburukan.

Dear ‘aku’... memang berat rasanya untuk melakukan kebaikan. Namun mudah saat kita melakukan keburukan. Hal itu... membuat kita mengerti bahwa harga syurga amat mahal, dan tidak akan terbeli dengan kemalasanmu dalam melakukan kebaikan.

Dear ‘aku’... begitu banyak kenikmatan yang telah Allah berikan padamu. Sudahkah engkau bersyukur pada-Nya? Kalau belum, ingatlah firman Allah –Barang yang mensyukuri nikmatku, maka akan Ku tambahkan nikmatnya. Dan barangsiapa yang kufur atas nikmatku maka ketahuilah, siksaKu amat pedih—agar engkau selalu bersyukur pada-Nya.

Dear ‘aku’...  ingatlah, tiada yang abadi di dunia. Kamu, mereka, dan dia pasti akan kembali padaNya. Namun pertanyaannya, sudahkah engkau siap menjumpaiNya sedang dirimu penuh dengan dosa, hatimu penuh dengan kotoran dengki dan juga iri? Wahai ‘aku,’ menangislah... tangisi dirimu yang penuh akan dosa. Dengan apa engkau akan menghapusnya sedang ridha Allah masih malas untuk kau jemput. Dengan apa engkau akan menghilangkannya jika untuk menjaga sholat saja engkau masih malas!

Dear ‘aku’... jalan dakwah ini telah kau pilih untuk memperoleh jannah. Namun saat engkau malas berdakwah, apa pantas engkau mendapatkan syurgaNya? Pun, saat engkau enggan untuk mengajak orang tuk berbuat kebaikan, apa masih pantas engkau meminta dan mengharap tempat terindahNya?

Dear ‘aku’... akan tiba hari dimana engkau sendiri. Kau berada dalam tanah, gelap, pengap dan sesak. Siapa yang akan menolongmu kalau bukan amal baikmu? Siapa yang akan membantumu kalau bukan amal Shalihmu?

Wahai jiwa yang malas. Sudah cukup kemalasanmu. Bangunlah, dan bergeraklah menuju kebaikan. Manfaatkan waktumu sebelum ia habis. Manfaatkan kekuatanmu sebelum ia hilang dimakan usia. Manfaatkan dan gunakan apa yang telah Allah berikan untukmu untuk mendapatkan SyurgaNya. Sungguh, tempat kembali terbaik adalah Jannah sedang tempat kembali terburuk ialah Neraka.


Dear ‘aku’... bergegaslah dan tetaplah bersemangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Berdoalah, moga Allah menjadikanmu hamba yang Shalih. Aamiin.

Bagikan

Tulisan Lainnya

Dear ‘Aku’
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.