Hai pendamping hidupku,
wanita yang kini telah menjadi bagian dari perjalanan dalam menggapai Ridha
Illahi rabbi. Mungkin saat engaku membaca ini kau sudah resmi menjadi istriku,
bagian dari separuh nafas yang aku miliki.
Aku sudah membayangkan
saat aku telah menjadi suamimu nanti. Aku berdiri disampingmu lalu menjaga
dirimu dari gangguan lelaki jahat yang mencoba mendekatimu. Tak perlu khawatir,
sedikit aku mengerti tentang ilmu bela diri, insya Allah kau akan selalu aman
bersamaku.
Saat kau jadi istriku
nanti, kau tak perlu repot – repot untuk sendiri saat belanja dipagi hari, aku
akan selalu menemani mu belanja, memilih sayuran segar, dan tidak lupa biar aku
saja yang membawakan barang belanjaannya. Pun, kau tidak perlu susah payah
bangun pagi hanya untuk membuatkan ku sarapan, biar aku yang buat sarapan
setiap paginya untuk mu. Ouh iya.. biarkan aku saja yang mencuci pakaian, aku
bisa melakukannya saat hari libur. Kau rawat saja anak kita, ajari ia mengenal
siapa Ilahnya.
Aku tidak tahu, siapa
wanita yang akan menjadi pendamping hidupku nanti. Apakah ia berwajah manis,
berhidung pesek, mancung, sipit atau cantik, aku tidak tahu. Namun yang aku
yakini, Allah kini telah mempersiapkan wanita terbaik untuk ku nanti.
Nanti, saat kita sudah
sah dan halal menjadi sepasang kekasih, biarkanlah aku menggenggam tanganmu
dengan erat. Aku tidak ingin kau pergi jauh dari pandangan mataku. Biarkan aku
melihat sejuk wajahmu yang telah terbaluri dengan air wudhu. Aku ingin melakukan
ini setiap hari, dan aku berharap engkau tidak keberatan dengan permintaanku
yang aneh ini.
Dan saat nanti engkau
telah menjadi bagian dari nyawaku, izinkan suami mu ini untuk untuk memberikan
bunga mawar disetiap minggunya dan mohon izinkan aku untuk membacakan puisi
disetiap malam harinya. Dan satu lagi, aku mohon jangan pernah bosan menerima
dan mendengarnya ya..
Wanita ku, engkau tahu
saat apa yang paling aku impikan?
Saat yang ku impikan
adalah waktu kita bersujud bersama ditengah malam. Berdoa memohon ampunan dan
kau pun mengamininya dibelakangku. Bersyukur padaNya karena telah mempersatukan
kita. hm.. sungguh indah bila dirasa.
Oh ya.. mungkin nanti aku
agak sedikit bawel karena kamu jarang sekali makan. Aku akan terus perhatikan
makan mu itu agar teratur. Yang aku tahu wanita itu sangat suka sekali ngemil,
tapi saat makan nasi, hanya sedikit yang masuk kedalam perut. Aku harap kau
jangan marah atas perhatian ku ini ya..
Nanti.. saat aku sudah
sah menjadi suami mu, izinkanlah aku untuk selalu tertidur dipangkuan mu. Aku
ingin menghilangkan rasa lelah dipelukan hangatmu. Dan aku harap engkau selalu
mengizinkannya.
Wanita ku, penyanggah
jiwa dan pelengkap separuh agama. Mungkin terlalu kekanak – kanakan bila ku
tulis ini untukmu. Dan mungkin nanti, aku akan dicap sebagai lelaki yang lebay
dan alay. Tapi aku tidak perduli, inikan aku tulis untukmu saja..
...Dan nanti, saat engkau
telah menjadi istriku.
Semoga Allah menjaga dan
memelukmu dengan hangat.
Calon Imam-mu.^^
Bagikan
Nanti, Saat Kamu Menjadi Istriku
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.