Menjadi seseorang yang di idolakan,
terkenal, memiliki banyak pengikut di social media bagi sebagian orang mungkin
adalah impian yang tidak boleh dilewatkan. Dengan begitu ia akan mendapatkan
keseganan, rasa hormat, dan mungkin kemewahan. Hanya tinggal posting atau
upload sesuatu yang membuat pengikut suka dan senang atau mungkin ingin anti
mainstream lalu menshare sedikit kekonyolan yang jenaka. Kalau beruntung pengikut
akan berdatangan. Rasanya mudah bukan?
Tetapi ketika
kita beranggapan setiap pengikut di akun media sosial hanya sekedar angka atau
tidak lebih dari sekumpulan orang dunia maya yang tak nyata sepertinya kita
harus mengubah sudut pandang ini sebab netizen,
begitu orang banyak menyebutnya, adalah akun-akun unik yang dikendalikan manusia
itu sendiri. Apa yang kita posting, upload, share di social media adalah seperti
menaruh investasi yang terus berkembang seiring pertumbuhan pengikut. Namun yang
perlu digaris bawahi investasi ini tidak hanya memberikan ganjaran di dunia
melainkan juga di akhirat kelak.
Saat
apa yang kita posting adalah hal positif dan bermanfaat maka hal ini adalah
investasi kebaikan yang menghasilkan pahala dan akan terus mengalir apabila seseorang
yang merasakan manfaatnya terus mengamalkannya. Bisa dikatakan ini merupakan
pahala investasi. Begitupun sebaliknya ada dosa investasi, ketika apa yang di
share merupakan hal yang tidak baik, melenakan, dan mengajak pada hal yang
tidak disukai Allah lalu pengikut dari akun tersebut mengikutinya ia akan
mendapat dosa meskipun ia tidak mengerjakannya atau pun telah meninggalkan
dunia.
Orang
pertama yang melakukan kebaikan akan mendapatkan kemuliaan karena menjadi
inspirasi bagi setiap orang dan seseorang yang pertama-tama melakukan keburukan
akan mendapatkan kehinaan sebab telah menjadi contoh atas keburukan yang
terjadi selanjutnya.
Dalam
mula-mula nabi Adam ‘alaihisalam
turun kedunia untuk memakmurkan bumi bersama sang istri, lahirlah dua orang
anak laki-laki dan perempuan mereka lahir sepasang dan sepasang. Kemudian Allah
hendak memerintahkan nabi Adam ‘alaihisalam
untuk menikahkan mereka secara silang. Mendengar hal ini satu laki-laki bernama
Qabil tidak suka bila saudari perempuannya harus menikah dengan Habil sebab
menurutnya dia lebih pantas. Singkatnya
di akhir kisah Qabil membunuh Habil lantaran dengki Habil berjodoh dengan
saudarinya. Dan jadilah Qabil orang pertama yang menumpahkan darah pertamakali
di dunia.
“Tidak satupun jiwa yang terbunuh secara zalim,” ucap
Rasulullah dalam hadist riwayat bukhari, “melainkan putra Adam yang pertama
ikut menanggung (dosa pertumpahan) darah itu karena dialah orang pertama yang
melakukan pembunuhan.
Dari
sini kita dapat mengatakan bahwa Qabil telah melakukan dosa investasi dengan
menjadi orang pertama yang melakukan pertumpahan darah. Sebab setiap anak
manusia yang melakukan pembunuhan Qabil mendapatkan bagian dosanya. Agaknya
sama seperti kita memposting, ketika ia berisi sesuatu yang tidak baik maka keburukan
itu akan terus mengalir kepada orang pertama yang menguploadnya ketika ia terus
di ikuti. Itulah kiranya yang menyebabkan kita mesti berhati-hati. Apalagi
social media saat ini memiliki dampak yang tidak bisa dikatakan kecil dalam
merubah prilaku manusia.
Setiap
pengikut yang mengikuti akun kita adalah amanah, tanggung jawab, postingan yang
diberikan sedikit-banyak akan memberikan pengaruh padanya. Jadilah seseorang
yang menginspirasi dan mengajak pada kebaikan karena kelak semua akan dipertanggung
jawabkan.
Saudaramu,
Harun
Tsaqif
Bagikan
Hati - Hati Dosa Investasi
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.