Ketika selesai perang khandaq Rasulallah membersihkan diri.
Namun tiba-tiba jibril datang memberi isyarat agar beliau bergerak menuju Bani
Quraizhah. Maka dikumandangkanlah pengumuman kepada seluruh penduduk Madinah.
“Barangsiapa mendengar dan patuh pada Rasulallah, jangan
shalat Ashar kecuali di Bani Quraizhah”
Selesai kabar di umumkan, Rasulallah bergerak menuju benteng,
bendera beliau berikan pada Ali bin Abi Thalib yang berjalan di depannya. Tiga ribu
prajurit ikut serta dalam ekspedisi ini. Rasulallah beserta pasukan kaum
muslimin mengepung Bani Quraizhah selama dua puluh lima malam.
Berada dalam kepungan, Bani Quraizhah mulai diliputi rasa
takut dan cemas. Tidak terbayangkan oleh mereka apa yang akan terjadi
kedepannya selain kehancuran karena membuat ulah saat perang Khandaq.
Mereka mengirim
pesan pada Nabi untuk di perkenankan meninggalkan kampung halamannya dengan
membawa unta dan harta namun Nabi menolak. Tidak putus asa, kemudian mereka
mengirim pesan lagi kali ini mereka meminta dibiarkan pergi dengan tidak membawa
apa-apa kecuali pakaian yang dikenakan. Nabi tetap menolak. Kini Bani Quraizhah
berada dalam posisi yang tidak mengenakan.
Tak tahan menanggung derita pengepungan, akhirnya Bani
Quraizhah menyerah pada keputusan Nabi. Beliau memerintahkan agar Bani
Quraizhah yang berjumlah enam ratus orang –versi lain tujuh ratus—diikat.
Semuanya menunggu tindakan apa yang akan dilakukan oleh Nabi,
sampai akhirnya suku Aus meminta keringanan untuk Bani Quraizhah. Namun Rasulallah
menyerahkan keputusannya pada Saad ibn Muadz yang juga berasal dari suku Aus.
“Berjanjilah kepada Allah, kalian akan tunduk pada hukum yang
kutetapkan dan juga Rasulallah?”
“Ya,” seru mereka.
“Kalau begitu aku putuskan untuk bunuh laki-laki itu semua,
bagi-bagikan harta mereka, tawan para wanita dan anak-anak mereka!”
Mendengar putusan itu, Nabi bersabda pada Saad ibn Muadz “Kau
telah memberi keputusan dengan hukum Allah di atas tujuh lembar kertas.”
Ada beberapa orang dari Bani Quraizhah yang masuk Islam
sehingga selamatlah jiwa, keluarga, dan harta mereka. Selamat pula anggota
Quraizhah yang waktu pengepungan tidak ada ditempat karena suatu alasan. Bagaimanapun
Nabi berketetapan hanya memberi hukuman bagi mereka yang bertindak melanggar
perjanjian dengan kaum muslim.
Demikianlah nasib pengkhianat. Mereka binasa akibat ulah
mereka sendiri. Semoga kita tetap istiqomah memperjuangkan islam dan tidak menjadi
pengkhianat yang menjual agama hanya demi kepentingan dunia.
Bagikan
Pengkhianat
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif