Ada hal yang harus kita bicarakan, ini tentang mencintai,
sebuah rasa yang kadang tidak terkendali. Ia bergejolak, mengembang-kempiskan
dada, membuat laju nafas sulit diatur. Ini semua sebab cinta yang tiba-tiba
saja hinggap, mendobrak hati agar siap mencintai.
Terkadang perasaan memang sulit untuk dimanipulasi, hingga
akhirnya kita harus siap menjadi seseorang yang lain. Mungkin saat ini ada
seseorang yang sedang kau perhatikan, amati diam-diam, menunggu waktu yang
tepat untuk mengatakan. Ah, tidak ada yang lebih mendebarkan selain mencintai
diam-diam bukan?
Saat
membicarakan cinta, ada satu hal yang harus kita perhatikan; Karena apa kau
mencintainya? Mungkin ini terlihat remeh, namun ia menjadi tujuan serta
landasan dalam sebuah hubungan.
Ketika mencintainya sebab rupawan, maka kita mesti
membicarakan kembali tentang waktu. Seseorang yang kita cintai karena fisik ia
akan pudar seiring masa berlalu. Bukankah semua yang ada di dunia ini akan
menghilang? Rasanya, mencintai ia karena rupawan harus kita kesampingkan. Pun,
saat mencintai sebab harta, bukankah ia akan habis jika dibelanjakan? Uh,
sepertinya semua sebab mencintai ia karena duniawi harus dipinggirkan.
Tidak akan menjadi masalah saat kita mencintai seseorang,
namun temukanlah alasan yang tepat sebab apa kita mencintainya.
Setidaknya
nasihat Rasulallah mengingatkan kita agar memilih pasangan hidup karena
Agamanya;
“Seorang
wanita,” ucap Rasulallah, “dinikahi karena empat perkara; karena hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah karena
agamanya, niscaya kamu beruntung.”
Karena
keimanan-taatnya pada Allah, inilah yang harus djadikan urutan pertama dalam
mencintai.
Ketika seseorang mecintaimu karena Allah, ia tidak akan
melanggar hak-mendzalimmu. Pun, ketika mencintai karena Allah ia akan tetap
abadi sebab kita menitipkan cinta pada yang maha kekal. Indah, bukan?
Sebab mencintai karena Allah menentramkan, mecintai karena selainnya menyusahkan.
Selamat
mencintai.
Bagikan
Ketika Mencintai Karena Allah
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif