Senin, 02 Mei 2016

Jika Merasa Belum Pantas


Pantaskan+diri

       Malam itu, kembali Allah memberikan amanah kepadaku melalui guru sekaligus sahabat dalam barisan dakwah. Rasanya, hati ini tidak pantas untuk menerima amanah tersebut karena aku masih banyak belajar tentang islam, sering lalai dan juga alpha, apa iya amanah yang diberikan pantas aku emban?

“maaf ustadz, saya merasa tidak pantas untuk menerima amanah ini.” Ucapan ini terlontar setelah beliau menjelaskan tentang isi amanah tersebut. Aku merasa, beliau  sepertinya salah orang, bagaimana ia bisa memberikan amanah pada pemuda yang masih suka “main-main?”

Seketika saja, setelah mendengar jawabanku beliau berkata, “antum bagaimana, merasa tidak pantas yang pantaskan diri, jangan minder lalu mundur.” Hatiku seperti tertekan mendengar jawabanya. Selau terngiang sampai saat ini, “merasa belum pantas maka pantaskan diri!

***

      Cerita diatas, ia adalah kisah nyata dan pernah saya alami. Tentang amanah yang diberikan, tidak ada lagi alasan untuk menolak amanah, selalu saja jawabnya seperti itu; Pantaskan diri!

      Saat ini mungkin masih ada diantara kita yang masih salah presepsi tentang “saya belum pantas” saat diberi amanah ataupun sebuah tanggung jawab yang justru memuliakan dirinya dimata Allah. “Berikan pada yang sudah pantas saja” seolah, kita seperti membuang kesempatan tersebut dan tidak ingin mencobanya, kesempatan untuk menjadikan diri kita mulia dihadapan Allah. Ah, sayang sekali! 

      Saya teringat kisah yang dituturkan oleh ustadz Felix Siauw, bagaimana Muhammad bin Murad memantaskan diri untuk menjadi penakluk konstantinople; dilaksanakannya sholat tahajjud setiap hari tanpa terputus, ia kuasai berbagai bahasa dan juga strategi perang. Ia yang sering kita dengar dengan sebutan nama Muhammad Alfatih tidak mengatakan bahwa dirinya tidak pantas, tapi ia berusaha sekuat tenaga untuk memantaskan diri sebagai pembebas konstantinople. Begitu juga dengan kita seharusnya, apabila merasa belum pantas, maka pantaskan diri agar menjadi pantas, jangan minder.

      Saya ingin berikan analogi seperti ini; “Saya punya harta berlimpah triliunan rupiah, saya akan berikan kepada anda modal usaha apa saja, seberapa besarpun modalnya akan saya berikan cuma-cuma tanpa perlu diganti.” Apakah kita akan mundur setelah diberikan informasi seperti ini? Tentu kita akan mempersiapkan usaha apasaja untuk mendapatkan modal tersebut. Ya, kan?

Pun, mestinya kita harus seperti itu, semangat untuk mempersiapkan dan memantaskan diri agar apa yang kita inginkan diberikan Allah. Bisa jadi lho, Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan karena Allah masih melihat kita belum pantas. Pengen kaya tapi malas, ya tidak diberikan oleh Allah kekayaannya, pengen pinter tapi tidak belajar yang ngga dikasih ilmuNya. Intinya, rubah presepsi kita dari yang merasa tidak pantas menjadi memantaskan diri.

Nah.. setelah membaca tulisan sederhana dan singkat ini semoga sudah bisa kita ubah presepi tentang “tidak pantas” menjadi “memantaskan diri” dalam hal apapun, yang penting itu baik untuk kita. Ingat, jika diri merasa belum pantas maka pantaskanlah, kesempatan baik itu tidak datang dua kali. pretty-onion-head-emoticon

Bagikan

Tulisan Lainnya

Jika Merasa Belum Pantas
4/ 5
Oleh