Pernikahan,
sebuah ikatan yang dapat membuat apa yang sebelumnya haram menjadi halal dan dosa
menjadi pahala. Ia adalah simpul, yang mengikat dua hati atas nama Ilahi. Ia
juga merupakan wasilah untuk mendekat
pada Rabbi, menambah ketaatan dan juga keimanan. Berbahagialah untuk engkau
yang telah menikah, kini pahala ada didekatmu.
Sejenak,
mari kita kembali berfikir, berbincang tentang pernikahan yang akan dilalui.
Tentang kehidupan yang akan dilewati bersama. Cerita yang akan dilakoni berdua.
Ah, disinilah nikmatnya, apa-apa yang dilakukan bersama.
Pernikahan.
Apa yang terlintas difikiran kita saat mendengar kata itu? Bahagia, ceria,
canda-tawa, romantis? Ya, benar. Semua itu akan didapatkan, tapi ada hal yang
lupa difikirkan dan ini seringkali terabaikan. Pun, tidak menutup kemungkinan
hal ini membawa pada keretakan dalam rumah tangga.
Pernikahan,
bila di ibaratkan, tak seindah kupu-kupu dan juga pelangi dan untuk engkau yang
menyukai senja, ia tak seindah warna merah keemasan yang engkau idamkan.
Adakalanya, pernikahan itu termakan ulat masalah yang membuat lubang rumah
tangga. Pun, pelangi yang indah itu ‘kan berubah menjadi angin gersang yang
membuat panas hati.
Bila
terbayangkan olehmu pernikahan itu indah, maka itu adalah kekeliruan. Sebab
bahtera yang berlayar ditengah laut takkan selamanya tenang. Pasti, dan akan
terjadi, badai, terpaan hujan deras, angin kencang yang siap menghempas bahtera
rumah tangga. Disinilah tugasmu memikirkan hal itu. Bagaimana caranya
menyelamatkan bahtera dari amukan masalah rumah tangga.
Untuk
engkau yang akan menikah, luruskan niat dan persiapkan ilmu. Jangan terbayang
dikepala yang indah-indah saja tentang pernikahan, itu adalah bonus saat engkau
berhasil melalui ujian berumah tangga. Ah, tulisan pendek dan sederhana ini
bukan bermaksud menggurui, tapi mengingatkan sahabat dan diri sendiri agar
tidak terlena indahya pernikahan dan melupakan ujian yang akan dilalui dalam
berumah tangga karena pernikahan itu, terkadang tak seindah kupu-kupu dan juga pelangi.
Cukup, itu saja. 
Barakallahu laka. 
Bagikan
Tak Seindah Kupu-kupu dan Pelangi
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif