Kamis, 22 Oktober 2015

Pantaskah Engkau Kuperjuangkan?

cobalah-untuk-merenung

Ini bukan curahan hati, tapi lebih kepada suara bahkan ringkikan jiwa yang menggema. Tentang kamu, iya, kamu. Pantaskah kuperjuangkan hingga ikatan itu melekat pada hati kita, dan menaut sampai ajal mengambil nyawa ini dengan kasihnya. Engkau tau, keputusan ini amatlah rumit. Kita belum tahu keadaan masing-masing dan seperti apa pada kenyataannya. Tapi, disinilah serunya –menurutku—karena Allah yang perlahan akan membuka tabir itu secara perlahan dengan indah untuk kita.

“Pantaskah engkau kuperjuangkan?” Kata itu terus terngiang, sayup-sayup kehampaan dan keraguan sedikit mulai menggerogiti hati kecil ini. “apa engkau akan menerimaku apa adanya?” hal itu yang terus menggelayut, didalam langit-langit fikiran ini. Engkau tahu, aku hanya berharap pada Allah tentang ini. Dan seharusnya, kita ikat harapan indah ini pada pemilik hati, Allah Rabbul ‘izzati. Agar, pabila kita tidak bersama, Allah akan menyatukan kita pada yang lebih baik menurutNya. Tugas kita, hanya yakin dan percaya dan saling menguatkan dalam doa.

Aku hanya berharap pada Allah, jika memang engkau patut untuk diperjuangkan dan Allah sudah menakdirkan. Maka raga dan jiwa ini siap berjibaku dengan lelah, bahkan darah. Semua fikiran ini akan tertuju padamu, untuk yang pantas kuperjuangkan.

Doakanlah, kuatkan aku dalam doamu agar semua rintangan ini menjadi mudah. Hamparan masalah ini menjadi indah dan,  cobaan ini menjadi barokah. Agar sikaranya nanti, Allah meridhai kita untuk menjalankan bahtera dalam lautan cintaNya.




Bagikan

Tulisan Lainnya

Pantaskah Engkau Kuperjuangkan?
4/ 5
Oleh