Senin, 29 Desember 2014

Cinta di Ujung Senja

Senja

            Maafkan aku yang telah merusak cinta kita. Mencabik-cabiknya hingga hampir tak tersisa. Kau tahu, aku memang bodoh dalam urusan ini, tidak mengerti akan perasaan yang kau miliki dan membiarkan egoku terus menguasai dirimu. Kalau memang harus ada yang disalahkan, biarlah diri ini yang menanggungnya sebagai aib kehidupan.

            Engkau harus tahu, kini cintaku di ujung senja. Senja yang akan menyambut kegelapan tanpa bulan dan juga bintang. Tiada keindahan dalam cinta yang dimiliki karena ia telah hancur akibat ulahku sendiri, dan mengharap cinta yang indah bagiku seperti memutar waktu yang tak kan mungkin terjadi.

            Apa yang harus dilakukan saat daun-daun cinta mulai berguguran. Dahan-dahan rindu mulai retak akibat ke egoisan yang mengusai jiwa. Bunga cinta pun kini perlahan layu karena cinta di ujung senja. Hanya tinggal menunggu waktu; senja akan berakhir dan cinta pun akan hilang seiring malam yang akan datang.


            Namun kuberharap pada mentari yang meniadakan malam saat ia beridiri; Perbaharuilah cintaku, indahkanlah ia, mekarkan pucuknya dengan hangat cahayamu yang mengalahkan senja. 

Bagikan

Tulisan Lainnya

Cinta di Ujung Senja
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.