 |
Apakah kamu mentari yang
mengahangatkan pagi? Jika ia, bisakah hangatkan hatiku dengan cahayamu, hati
ini sedang dingin, beku. Aku tak tahu kenapa, tapi yang pasti ini karena
perlahan senyummu kian memudar.
Apakah kamu hujan yang turun dari
langit? Jika ia, bisakah basahi hatiku dengan rintik candamu, hatiku sedang
gersang. Aku tak tahu kenapa, tapi yang jelas ini karenamu yang menghilangkan ceria.
Apakah kamu bintang di angkasa? Jika
ia, bisakah tunjukan aku di mana jalan menuju hatimu. Aku ingin kesana, dan
menetap selamanya.
Apakah kamu pelangi yang indah saat
hujan telah reda? Jika ia, bisakah kau muncul saat aku sedang sedih, karena
dengan melihatmu lah aku tenang.
Apakah kamu malam yang membuat siang
tiada? Jika ia, bisakah kau meniadakan kebencianku, sehingga yang ada hanya
cintaku padamu.
Apakah kamu rembulan dengan cahaya
indah? Jika ia, bisakah terangi jiwa ini dengan keindahmu.
Apakah kamu angin yang menyejukan? Jika
ia, bisakah sejukan ragaku dengan hembusanmu.
Apakah kamu bidadari yang turun dari
syurga? Jika ia, tolong bawa aku menemui penciptamu. Aku rindu padaNya.
Lalu, apakah engkau wanita shaleha
yang taat dan patuh terhadap Ilahnya? Jika ia, maukah kau menjadi isteriku?
Bagikan
Tulisan Lainnya
Jarak
Indah saat
bulan dan matahari saling berjauhan, apa jadinya bila ia saling berdekatan?
Begitu juga bintang, elok d
From Nothing to Something
“Dunia akan selalu mengenang seseoarang yang benar-benar
memberikan bekas pada kehidupan”
Jika bicara tentang d
Bila dianggap Remeh
Terkadang saat melakukan kebaikan kita pernah dianggap remeh, kecil, bukan siapa-siapa oleh orang lain. Lebih ket
Menunggu dan Ditunggu
Apakah kamu pernah merasakan lelahnya menunggu, atau apa kamu pernah kurang peka bahwa sebenarnya sedang ditunggu
Maafkan Aku, Cinta
Sebelumnya,
aku ingin meminta maaf yang sangat dalam pada cinta. Ya, cinta. Berulang kali
kumenjaganya namun be
Pelecut Semangat
Berharap semua orang suka padamu itu mustahil, karena di dunia ini ada dua kelompok manusia.
1. Orang yang se
Catatan Hati Perindu
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
