Dunia kaula muda kini tengah diasyikkan dengan
senandung terbaru dari Luis Fonsi dan Daddy Yankee, Despacito.
Penyanyi asal negeri Andalusia (Spanyol) ini
berhasil menyita hati muda-mudi terlebih setelah larik despasito di duetkan
oleh Justin Bieber, penyanyi asal Amerika yang juga masih sangat di gemari anak
muda dunia tak ketinggalan Indonesia.
Namun sangat di sayangkan boomingnya sesuatu tak di
ikuti dengan pemahaman yang baik (islam) sehingga generasi cenderung latah
(ikut-ikutan) tanpa mengetahui maksud ataupun tujuan yang terselip di dalamnya.
Petikan dendang Despascito misalnya, serat dengan nuansa ajakan sex bebas, dan
hal-hal yang membuat hawa nafsu menggejolak.
Di sadari atau tidak, generasi kita saat ini tengah
di hinggapi kelatahan bersikap, mengekor pada hal-hal baru atapun sebelumnya
yang tidak dibenarkan dalam syariatNya.
Hal ini berbanding terbalik saat generasi muda islam
pada masa ke emasan, hampir mereka semua menjadi pelopor, pencipta,
penemu, penggagas dan penakluk. Siapa yang tak mengenal Abbas ibn Firnas,
penemu kerangka pesawat pertama, lalu Ibnu Al Haytsam pelopor ilmu optik, Ibnu
Sina pencipta alat bedah, Al Khawarizmi penggagas metode al Jabar hingga
muhammad ibn Qasim penakluk dataran India.
Lalu apa kiranya yang membuat perbedaan amat jauh
bagi generasi saat ini di bandingkan generasi masa lalu?
“Mereka tak lagi menjadikan islam,” tutur hamba
shalih, “sebagai pedoman kehidupan dan “Inilah penyebab utama” ucap ustadz
Rochmat S. Labib “kemunduran umat islam.” Seyogyanya, kaula muda menjadi pundak
harapan bagi kebangkitan islam, maka kelatahan generasi harus kita perbaiki
dengan mengkaji islam secara kaffah.
Bagikan
Despacito dan Kelatahan Generasi
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif
Tinggalkan kesan.