Minggu, 11 Januari 2015

Cinta tak seindah saat pacaran

Cinta tak seindah saat pacaran
Setelah sekian hari yang telah kita lalui bersama, tidak, bahkan tahun yang kita lewati berdua, sepertinya cinta ini perlahan memudar. Ya, cinta ini  mulai hilang kebahagiaannya. Hubungan ini...  tidak seindah yang kubayangkan. Kita memang tertawa berdua, menghabiskan waktu dengan kemesraan yang mungkin mengalahkan pengantin baru. Ah, tapi tetap saja kurasakan ada yang kurang dari hubungan ini.

            Rasa gelisah dan penasaranku mulai merasuk kedalam fikiran. Apa yang salah dengan hubungan ini, aku tidak mengerti. Namun kucoba mencari tahu hingga akhirnya menemukan jawaban yang selama ini kucari.

            Mungkin kau tidak akan sepakat dengan jawaban ini, tapi kau harus tahu yang sebenarnya.

            Dulu, aku menjaga cinta ini dengan sangat hati-hati. Tidak kubiarkan seorang lelaki menempati hati ini kecuali, seseorang yang memang layak menjadi imam dan pembimbingku. Tapi itu dulu, sampai datang kau mengemis cinta dan akhirnya kumerasa iba. Dan waktu itu, kuputuskan untuk menyetujuimu untuk menempati hati ini. Ah, bodohnya.

            Kita jadian atau bisa dibilang sekarang kita pa-ca-ran.

            Aku mulai terbawa oleh perhatianmu yang, ya... sangat perhatian hingga membuatku mulai ‘beneren’ jatuh cinta. Lagi-lagi kebodohanku yang rela terseret perasaan semu. Tapi, segera kutepis semua keraguan itu. Aku yakin, mungkin kau adalah imam dan pembimbing yang di utus oleh Allah untukku. Ah... lagi-lagi.

            Sampai akhirnya kini kutermenung, mungkinkah engkau yang akan menjadi imamku, sedang kita masih berhubungan via pacaran. Sebuah jawaban yang kutemukan ber-iring gelisah tentang perjalanan cinta; kita belum tentu bersama sedang kisah cinta ini sudah terlumuri dosa. Allah... seharusnya kudengar hati ini untuk tidak memperdulikannya.

            Dan kurasa semua jelas. Kesemuan cinta yang kurasakan adalah akibat kita berhubungan tanpa ikatan kuat; pacaran. Ah, bodoh sekali membiarkanmu menduduki hati ini. Allah... maafkanlah aku.


            Setelah kau membaca paragraf terakhir dari tulisan ini. Kuminta dengan sangat; menjauhlah. Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. Tidak adalagi kisah cinta yang harus kita perankan selama ikatan itu masih haram dan, memang akan tetap haram sampai hari kiamat. Jadi, pergilah.

Bagikan

Tulisan Lainnya

Cinta tak seindah saat pacaran
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.