Ini adalah sejarah tentang kegemilangan islam, saat islam berhasil menguasai 2/3 dunia. ini adalah sebuah peradaban yang sangat cerdas dan beradab. Ini adalah secuil kejayaan islam di Andalusia setelah berhasil ditaklukan oleh kaum muslimin.
Setelah
kekuasaan Kekhalifahan Umayyah yang berpusat di Damaskus digulingkan Bani
Abbasiyah pada 750 M, dinasti itu tak sepenuhnya terbenam. Lima tahun setelah
runtuhnya Umayyah yang berpusat di Damaskus, Suriah, Abdurrahman I yang
bergelar Al-Dakhil berhasil mendirikan Kekhalifahan Umayyah baru di daratan
Eropa. Kekhalifahan baru ini bahkan mampu mengimbangi kejayaan Dinasti
Abbasiyah, khususnya dalam bidang sains dan teknologi.
Kemilau sains dan teknologi di
wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah Andalusia berawal dari zaman kekuasaan
Abdurrahman Al-Aushat. Menurut Ahmad Syalabi,
Abdurrahman Al-Aushat dikenal sebagai pemimpin yang cinta ilmu pengetahuan.
Sebagai Amir yang berkuasa di Cordoba.ibu
kota pemerintahan Umayyah Spanyol.Al-Aushat
mengundang para ahli dari dunia Islam untuk bertandang ke negeri yang
dipimpinnya. Sejak itulah, aktivitas ilmu pengetahuan mulai menggeliat di
Spanyol Mus lim. Sains dan teknologi kian berkembang pesat ketika Dinasti
Umayyah di Spanyol dipimpin Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir. Ia adalah
penguasa pertama di Spanyol yang mendeklarasikan diri sebagai Khalifah pada 929
M. Pada periode inilah peradaban Islam di Spanyol berhasil mengimbangi, bahkan
menyaingi kehebatan Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di kota Baghdad, Irak.
Spanyol pun menjelma menjadi negara yang subur dan makmur di masa kekuasaan
Dinasti Umayyah.
Pada masa kepemimpinan Abdurrahman III, di
pusat pemerintahan berdiri Universitas Cordoba. Menurut Sejarawan Said
Al-Andalusi, sang Khalifah juga mendirikan perpustakaan megah dengan koleksi
buku yang sangat melimpah. Ia menempatkan para sarjana kedokteran dan ilmu
pengetahuan lainnya dalam posisi yang tinggi serta terhormat. Saat itu, kota
Cordoba dikenal se ba gai salah satu pu sat ilmu kedokteran dan filsafat
berpengaruh di dunia, setelah Baghdad. Du kungan para penguasa itu telah
mendorong ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang begitu pesat di
Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Sederet ilmuwan penting dan terkemuka bermunculan
di Spanyol Muslim. Mereka mengembangkan beragam ilmu pengetahuan, seperti
astologi, astronomi, kedokteran, anatomi, optik, farmakologi, psikologi, ilmu
bedah, zoologi, biologi, botani, mineralogi, metalurgi, sosiologi, hidrostatik,
filsafat, puisi, musik, navigasi, sejarah, arsitektur, geografi, fisika,
matematika, serta kimia. Inilah beberapa bidang ilmu pengetahuan yang menonjol
di masa keja yaan Kekhalifahan Umayyah di Spanyol: Filsafat Filsafat berkembang
pe sat di era Dinasti Umay yah Spanyol. Hal itu ditandai dengan munculnya
aliran filsafat yang didirikan Ibnu Rushd (1126-1198). Averroes.begitu ia kerap
dipanggil di Barat mengembangkan aliran filsafat sekuler. Bahkan, dia dipandang
sebagai bapak aliran filsafat sekuler di Eropa. Buah pikirnya sangat
berpengaruh di Eropa Barat. Dia adalah filsuf yang mengembangkan konsep eeksistensi
mendahului esensife.
Filsuf lainnya yang terkenal di Andalusia adalah Ibnu Tufail. Astronomi
Astronomi mencapai puncak kejayaan di era Kekhalifahan Umayyah Spanyol, pada
abad ke-11 dan 12 M. Ibnu Haitham menjadi salah seorang astronom asal Andalusia
yang pertama kali mengubah konfigurasi Ptolemeus. Pada akhir abad ke-11 M,
astronom Andalusia bernama Al-Zarqali alias Arzachel menemukan bahwa orbit
planet itu adalah edaran eliptik bukan edaran sirkular. Ibnu Rushd turut
menentang paham astronomi yang dikembangkan Ptolemeus. Penemuan astronomi yang
penting lainnya dicetuskan Ibnu Bajjah. Ia juga mengusulkan adanya Galaksi Bima
Sakti.
Setelah
itu, ada pula Nur Ed-Din Al Betrugi alias Alpetragius yang mengusulkan
modelmodel planet baru. Ilmu Bumi Penemuan optik yang dicapai Abu Abdullah
Muhammad Ibnu Mafudh pada abad ke-11 M
menjadi salah satu bukti perkembangan ilmu bumi di era Dinasti Umayyah Spanyol.
Karya Ibnu Mafudh
begitu terkenal hingga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin bertajuk Liber de
crepisculis. Pada awal abad ke-13 M, ahli biologi Andalusia, Abu al- Abbas
al-Nabati mulai mengembangkan metode ilmiah untuk botani. Muridnya bernama Ibnu
al-Baitar kemudian mengembangkan ilmu botani lebih luas. Ia berhasil menulis
kitab al- Jami fi al-Adwiya al-Mufrada yang diyakini sebagai salah satu
kompilasi botani terbesar dalam sejarah. Ensi klo pedia botani itu memuat 1.400
jenis ta naman berbeda.
Sebanyak
300 di an ta ranya, yakni temuannya sendiri. Buah pikirnya itu sangat
berpengaruh di Eropa. Kedokteran Ilmu kedokteran berkembang sangat pesat di
Cordoba. Pada masa kejayaannya, terdapat 50 rumah sakit umum di era Dinasti
Umayyah Spanyol. Salah satu dokter termasyhur dari Andalusia adalah Abu
al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis. Para dokter Muslim dari Spanyol Islam
sangat berjasa besar dalam mengembangkan ilmu kedokteran, khususnya anatomi dan
fisiologi. Ilmu bedah juga berkembang di masa Umayyah Andalusia. Adalah Al-
Zahrawi lewat kitab Al-Tasrif yang mengembangkan ilmu bedah. Itulah sebabnya,
dia dijuluki eBapak
Bedah Modernf.
Tak cuma soal teknik dan metode bedah kedokteran yang dikembangkan, ia juga
berhasil membuat alat bedah sendiri. Saat itu, dokter dan ahli bedah Muslim
menggunakan alkohol sebagai antiseptik untuk menyembuhkan luka. Dokter bedah
dari Andalusia lainnya yang terkenal adalah Ibnu Zuhr alias Avenzoar. Psikologi
Studi psikologi dan sosiologi juga mendapat perhatian dari para penguasa
Dinasti Umayyah Spanyol. Dalam psikologi, Ibnu Zuhr berhasil menjelaskan
gangguan syaraf pada manusia. Temuannya itu sangat berguna bagi pengembangan
neurofarmakologi modern. Ibnu Rushd adalah ilmuwan Andalusia yang pertama kali
menyebutkan adanya penyakit Parkinsonfs. Geografi dan Penjelajahan Pada masa
kekuasaan Dinasti Umayyah, studi geografi berkembang seiring dengan tingginya
tingkat perjalanan jauh yang dilakukan pada masa itu. Salah satunya adalah
pembuatan peta. Al-Idrisi adalah ilmuwan asal Andalusia yang berhasil membuat
globe atau bola peta.
Para
geografer dan penjelajah dari Andalusia juga mengembangkan teknologi navigasi,
seperti baculus. Para penjelajah Muslim dari Spanyol Islam juga diyakini
sebagai penemu benua Amerika, sebelum Columbus. Teknologi Pada masa kejayaan
Islam di Spanyol, beragam teknologi bermunculan. Hal itu ditopang oleh pesatnya
industri dan ilmu pengetahuan. Teknologi kincir air dan angin digunakan untuk
pabrik kertas, pabrik baja, dan pabrik-pabrik pangan. Selain itu, teknologi
bendungan serta pengatur air untuk irigasi juga muncul di peradaban Spanyol
Muslim. Di Spanyol Islam pula, Abbas Ibnu Firnas menemukan cikal-bakal pesawat
terbang dan parasut. Teknologi kedirgantaraan di Andalusia itu dikenal sebagai
yang pertama di dunia. Ia menjadi inspirator bahwa manusia bisa terbang
menjelajahi angkasa. Penguasa Kekhalifahan Umayyah di Cordoba AMIR CORDOBA Abd
ar-Rahman I, 756-788 Hisham I, 788-796 al-Hakam I, 796-822 Abd ar-Rahman II,
822-852 Muhammad I of Cordoba, 852-886 Al-Mundhir, 886-888 Abdallah ibn
Muhammad, 888-912 Abd ar-Rahman III, 912-929 KHALIFAH CORDOBA – Abd ar-Rahman
III, sebagai khalifah pertama 929-961 – Al-Hakam II, 961-976 – Hisham II,
976-1008 – Mohammed II, 1008-1009 – Suleiman, 1009-1010 – Hisham II, 1010-1012
– Suleiman, 1012-1017 – Abd ar-Rahman IV, 1021-1022 – Abd ar-Rahman V,
1022-1023 – Muhammad III, 1023-1024 – Hisham III, 1027-1031 Ilmuwan Legendaris
dari Cordoba Abbas Ibnu Firnas (810-887) Ia adalah ahli matematika dan astronom
terkemuka di zaman kekuasaan Kekhalifahan Umayyah Spanyol. Ibnu Firnas
mendedikasikan dirinya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di istana Khalifah
Umayyah yang berpusat di kota Cordoba.
Dalam
bidang astronomi, Ibnu Firnas berhasil menciptakan tabel astronomi lokal,
mengelola observatorium, dan mendesain sebuah jam air. Sejarah dunia
mencatatnya sebagai perintis di dunia kedirgantaraan. Ia adalah manusia pertama
dalam sejarah manusia yang mencoba untuk melakukan penerbangan. Berkat uji coba
yang dilakukannya pada 875 M, peradaban modern menyadari bahwa dengan teknologi,
manusia bisa terbang menjelajahi angkasa. Sekitar 10 abad kemudian, peradaban
Barat mulai mencobanya. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (936-1013) Abulcasis. Begitu
peradaban Barat biasa menyebut dokter Muslim legendaris asal Cordoba ini. Nama
lengkapnya adalah Abu Al-Qasim Al-Zahrawi. Ia adalah dokter bedah terkemuka di
Cordoba. Kontribusinya bagi pengembangan dunia kedokteran, khususnya ilmu bedah
sungguh tak ternilai. Ia dikenal sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah
modern. Al-Zahrawi pun mampu menciptakan peralatan bedah sendiri. Beberapa alat
bedah yang diciptakannya hingga kini masih digunakan. Semua pemikirannya dalam
ilmu kedokteran dituangkan dalam kitab Al-Tasrif.
Inilah
ensiklopedia kedokteran terbesar. Karyanya itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa
Latin dan menjadi rujukan para dokter di dunia Barat. Abu Ishaq Al-Zarqali
(1028-1087) Dia adalah ahli matematika dan astronom termasyhur dari Toledo,
Spanyol Islam. Tabel Toledo merupakan salah satu kontribusinya yang sangat
terkenal dalam bidang astronomi. Ia turut meluruskan data geografis Ptolemeus,
salah satunya adalah panjang Laut Mediteranian. Ia pun sukses menciptakan
peralatan astronomi yang akurat. Al-Zarqali juga mampu menciptakan sebuah
astrolabe, alat astronomi yang baru berbentuk flat bernama Al-Safiha. Arzachel,
begitu orang Barat menyebutnya, juga menciptakan sebuah jam air. Jam air itu
mampu menentukan jam pada siang dan malam hari.
Ali
Ibnu Hazm (994-1064) Ia terlahir sebagai anak salah seorang pejabat di
Kekhalifahan Umayyah Cordoba. Setelah pamor Dinasti Umayyah mulai terbenam,
Ibnu Hazm memosisikan dirinya sebagai ilmuwan yang independen. Tak kurang dari
400 judul buku telah ditulisnya. Salah satu yang terkenal berjudul Tawq
al-Hamamah (The Doves Necklace), sebuah kompilasi anekdot, observasi, dan puisi
tentang cinta. Hakam II (914-976) Sejatinya, dia adalah seorang Khalifah
Umayyah. Namun, ia begitu cinta pada ilmu pengetahuan. Dia membangun sebuah
perpustakaan raksasa di Cordoba. Koleksi bukunya mencapai 400 ribu judul dari
berbagai negara Muslim. Ia mendukung penerjemahan karya-karya berbahasa Yunani.
Pada masa pemerintahannya, dibangun sarana irigasi untuk pengembangan
pertanian. Ia juga mendukung perluasan Masjid Cordoba.
Bagikan
Saat Kejayaan Islam ada Di Spanyol
4/
5
Oleh
Harun Tsaqif