Jumat, 21 Juli 2017

Despacito dan Kelatahan Generasi


Dunia kaula muda kini tengah diasyikkan dengan senandung terbaru dari Luis Fonsi dan Daddy Yankee, Despacito.
Penyanyi asal negeri Andalusia (Spanyol) ini berhasil menyita hati muda-mudi terlebih setelah larik despasito di duetkan oleh Justin Bieber, penyanyi asal Amerika yang juga masih sangat di gemari anak muda dunia tak ketinggalan Indonesia.
Namun sangat di sayangkan boomingnya sesuatu tak di ikuti dengan pemahaman yang baik (islam) sehingga generasi cenderung latah (ikut-ikutan) tanpa mengetahui maksud ataupun tujuan yang terselip di dalamnya. Petikan dendang Despascito misalnya, serat dengan nuansa ajakan sex bebas, dan hal-hal yang membuat hawa nafsu menggejolak.
Di sadari atau tidak, generasi kita saat ini tengah di hinggapi kelatahan bersikap, mengekor pada hal-hal baru atapun sebelumnya yang tidak dibenarkan dalam syariatNya.
Hal ini berbanding terbalik saat generasi muda islam pada masa ke emasan,  hampir mereka semua menjadi pelopor, pencipta, penemu, penggagas dan penakluk. Siapa yang tak mengenal Abbas ibn Firnas, penemu kerangka pesawat pertama, lalu Ibnu Al Haytsam pelopor ilmu optik, Ibnu Sina pencipta alat bedah, Al Khawarizmi penggagas metode al Jabar hingga muhammad ibn Qasim penakluk dataran India.
Lalu apa kiranya yang membuat perbedaan amat jauh bagi generasi saat ini di bandingkan generasi masa lalu?
“Mereka tak lagi menjadikan islam,” tutur hamba shalih, “sebagai pedoman kehidupan dan “Inilah penyebab utama” ucap ustadz Rochmat S. Labib “kemunduran umat islam.” Seyogyanya, kaula muda menjadi pundak harapan bagi kebangkitan islam, maka kelatahan generasi harus kita perbaiki dengan mengkaji islam secara kaffah.

Bagikan

Tulisan Lainnya

Despacito dan Kelatahan Generasi
4/ 5
Oleh

Tinggalkan kesan.